TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III tahap I senilai Rp 5 triliun tahun ini. Masa penawaran awal berlangsung pada 13-19 Juni 2017 dan masa penawaran umum dilakukan pada 3-7 Juli 2017. Obligasi akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 13 Juli 2017.
Baca: BTN Tawarkan Pengawal Gratis untuk Nasabah, Ini ...
Direktur BTN Adi Setianto mengatakan obligasi terdiri dari Seri A, B, C, dan D. Seri A bertenor tiga tahun dengan kupon berkisar 7,65-8,3 persen. Seri B memiliki tenor lima tahun dengan kupon sekitar 7,95-8,5 persen. Sementara Seri C bertenor tujuh tahun dengan bunga 8,2-8,7 persen dan Seri B bertenor 10 tahun dengan kupon sebesar 8,3-8,9 persen.
Menurut Adi, dana hasil emisi obligasi tersebut akan digunakan untuk membiayai ekspansi kredit BTN yang masih prospektif. "Sekaligus dalam rangka mendukung Program Sejuta Rumah," ujarnya seperti dilansir keterangan tertulis, Selasa, 13 Juni 2017.
Menurut Adi, industri perbankan, khususnya perseroan, serta bisnis properti di Indonesia masih menjadi sektor dengan potensi pertumbuhan yang propektif. Hingga April 2017, kredit BTN tumbuh sebesar 18 persen yoy menjadi Rp 170,45 triliun. Pertumbuhannya di atas rata-rata pertumbuhan kredit perbankan nasional yaitu level 9,3 persen yoy per April 2017.
Industri properti pun menunjukkan geliat positif. Data bank sentral menunjukkan harga rumah di Indonesia meningkat sebesar 2,62 persen yoy per kuartal I 2017. Kenaikan tertinggi terjadi pada tipe rumah kecil yakni 3,86 persen yoy. Sebagai integrator program sejuta rumah, Bank BTN telah menyalurkan kredit untuk 302.231 unit rumah pada periode Januari-April 2017. Kredit disalurkan untuk kredit pemilikan rumah (KPR) sebanyak 61.496 unit rumah dan kredit konstruksi belum KPR untuk 240.735 unit rumah.
Penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) BTN dengan target senilai Rp 10 triliun. Obligasi ini memiliki rating idAA+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia.
Penjamin pelaksana emisi obligasi ini adalah PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT CIMB Sekuritas Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, dan PT Trimegah Sekurtias Indonesia Tbk. Selain itu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. ditunjuk sebagai wali amanat dalam penerbitan instrumen tersebut.
Secara total, BTN telah 21 kali menerbitkan obligasi dan satu kali menerbitkan obligasi subordinasi. Dari keseluruhan obligasi tersebut, total obligasi yang telah lunas dan jatuh tempo sebesar Rp 6,1 triliun. Total outstanding yang jumlah pokoknya belum dilunasi yakni sekitar Rp 12,95 triliun.
Baca: BTN Targetkan Penyaluran KPR Tahun Ini Naik 23 Persen
Hingga April 2017, kinerja BTN masih tumbuh positif. Selain laju kredit yang tumbuh positif, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) menunjukkan pergerakan serupa. Penghimpunan DPK BBTN tercatat tumbuh sebesar 21,82 persen dibandingkan periode yang sama dari Rp 129,29 triliun menjadi Rp 157,52 triliun. Laba bersih naik 21,07 persen dari Rp 651,18 miliar menjadi Rp 788,4 miliar.
VINDRY FLORENTIN