TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan sejumlah indeks saham acuan Amerika Serikat (AS) berakhir melemah pada perdagangan kemarin, Senin, 12 Juni 2017, di tengah pelemahan sektor teknologi.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,17 persen ke 21.235,67, indeks S&P 500 turun 0,10 persen ke 2.429,39, sedangkan indeks Nasdaq Composit berakhir melemah 0,52 persen atau 32,45 poin ke posisi 6.175,46.
Saham dengan persentase penguatan terbesar pada S&P 500 adalah Under Armour yang melesat 5,8 persen, sementara pelemahan terbesar adalah Netflix yang anjlok 4,2 persen.
Sektor teknologi dalam S&P turun 0,8 persen setelah drop 2,7 persen pada Jumat, dua penurunan terbesar dalam hampir setahun. Di sisi lain, sektor energi, SPNY, sektor berkinerja terburuk secara year-to-date, menjadi salah satu yang berupaya mengurangi pelemahan pada S&P 500.
Baca: Harga CPO Merosot, Impor India Diprediksi Bakal Naik
Mizuho Securities memangkas peringkat perusahaan Apple menjadi "netral" dari "buy" pada hari Senin, 12 Juni 2017, dengan mengatakan bahwa saham tersebut telah unggul tahun ini dan bahwa siklus produk yang akan datang sepenuhnya tertahan pada level saat ini. Saham Apple, turun 2,4 persen pada hari Senin dan telah naik sekitar 26 persen sepanjang 2017.
Meskipun saham teknologi terlihat buruk, Brian Jacobsen, kepala strategi portfolio Wells Fargo Funds Management di Menomonee Falls, Wisconsin, mengatakan bahwa dia tidak terlalu khawatir akan terjadinya aksi jual pasar yang lebih luas.
“Kami bahkan tidak berada di wilayah koreksi untuk saham Nasdaq atau saham teknologi besar. Jika data ekonomi lebih buruk dari apa yang ada, maka saya akan khawatir. Risiko resesi masih cukup rendah, jadi saya pikir aksi jual (teknologi) ini bukan pertanda buruk,” ujar Jacobsen, seperti dikutip dari Reuters, Selasa, 13 Juni 2017.
Menurut dia, The Fed adalah risiko terbesar bagi pasar dalam waktu dekat. “Jika Fed menyingkirkan data yang lebih lesu baru-baru ini dan terus melakukan menaikkan (suku bunga) demi penaikan, maka kita bisa melihat koreksi di pasar saham,” katanya.