Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

The Fed Dipredksi Masih Akan Naikkan Suku Bunga Dua Kali

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
REUTERS/Lucas Jackson
REUTERS/Lucas Jackson
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Sentral Amerika Serikat diperkirakan masih akan melakukan pengetatan ekonomi dengan kembali menaikkan suku bunga acuannya tahun ini.

Berdasarkan survei Bloomberg terhadap 43 ekonom, The Fed masih melakukan dua kali kenaikan Fed Funds Rate (FFR) tahun ini dan mulai mengurangi neraca meskipun adanya penurunan tajam dalam prospek inflasi.

Hasil survey yang dilakukan pada 5-8 Juni tersebut menunjukkan, para ekonom memperkirakan kenaikan FFR akan dilakukan pada Federal Open Market Committee (FOMC) Meeting pada 13 – 14 Juni mendatang serta satu kali kenaikan pada pertemuan bulan September mendatang, diikuti oleh penurunan neraca pada kuartal keempat.

Para ekonom sebelumnya memperkirakan kenaikan suku bunga acuan pada Juni dan Desember. Hal ini berarti harapan untuk kebijakan pengetatan moneter sedikit meningkat bahkan di tengah jatuhnya kepercayaan bahwa The Fed akan mencapai target inflasinya dalam waktu dekat.

Setelah adanya penurunan laju kenaikan harga, hanya 11 persen responden yang disurvei mengatakan inflasi akan menyentuh target 2 persen Fed tahun ini, dibandingkan dengan 42 persen responden pada bulan Maret.

Omair Sharif, ekonom senior Sociate Generale, mengatakan ada penurunan inflasi inti yang lebih luas yang dapat menyebabkan undershoot terus-menerus.

"The Fed perlu lebih berhati-hati terhadap cara mereka melihat laju inflasi," ujarnya, seperti dikutip Bloomberg.

Meskipun diperkirakan akan menaikkan suku bunga pekan ini, pejabat the Fed berada dalam posisi sulit menyusul penurunan tingkat pengangguran dan lesunya laju kenaikan upah dan harga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gubernur The Fed Lael Brainard mengatakan aka nada pemangkasan prospek pergerakan lanjutan The Fed pada paruh kedua tahun 2017 jika laju inflasi masih lemah..

Berdasarkan data Departemen tenaga Kerja AS, tingkat pertumbuhan rata-rata pendapatan per jam turun menjadi 2,5 persen di bulan Mei dari 2,8 persen di bulan Februari bahkan saat pengangguran turun menjadi 4,3 persen.

Selain itu, angka inflasi inti The Fed yang tidak termasuk komponen makanan dan energy turun menjadi 1,5 persen pada April (year-on-year/yoy) dari 1,8 persen di bulan Februari.

Meskipun demikian, para ekonom menunjukkan lebih banyak kepercayaan daripada investor bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga dua kali lagi tahun ini,  sejalan dengan proyeksi pembuat kebijakan yang diperbaharui pada bulan Maret.

Namun, penurunan laju inflasi mendorong perubahan cara pandang ekonom terhadap risiko seputar kebijakan moneter. Secara keseluruhan, lebih banyak responden menilai bahwa risiko tersebut secara kasar seimbang, dibandingkan dengan dua bulan yang lalu ketika mereka khawatir bahwa pertumbuhan dan inflasi yang diperkirakan lebih tinggi dari perkiraan dapat mengganggu pandangan The Fed.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

1 hari lalu

Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah.  Tempo/Tony Hartawan
Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

Kurs rupiah ditutup menguat ke level Rp 16.179 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis, 18 April 2024.


Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

4 hari lalu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ketika ditemui usai Salat Idulfitri 1445 H di Masjid Ainul Hikmah, DPP Partai Golkar, Slipi Jakarta pada Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Defara
Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi soal imbas serangan Iran ke Palestina terhadap perekonomian Indonesia.


Rupiah Anjlok ke Rp 16.000 per Dolar AS, Pengamat Prediksi Masih akan Terus Melemah

7 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Anjlok ke Rp 16.000 per Dolar AS, Pengamat Prediksi Masih akan Terus Melemah

Nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS hari ini Jumat, 12 April 2024 anjlok ke level Rp 16 ribu. Pengamat memprediksi rupiah masih akan terus melemah.


Pasar Keuangan Global Disebut Kondusif dan Jasa Keuangan Nasional Stabil, Simak Penjelasan Bos OJK

17 hari lalu

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar memberi sambutan saat Peluncuran Roadmap Fintech P2P Lending 2023-2028-Perkuat Pelindungan Konsumen dan Pembiayaan Produktif di Jakarta, Jumat 10 November 2023. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan peta jalan (roadmap) Pengembangan dan Penguatan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi (LPBBTI) periode 2023-2028 seiring dengan maraknya kasus jeratan pinjaman online (pinjol) ilegal. Tempo/Tony Hartawan
Pasar Keuangan Global Disebut Kondusif dan Jasa Keuangan Nasional Stabil, Simak Penjelasan Bos OJK

OJK sebut, saat ini kondisi perekonomian dan pasar keuangan global cukup kondusif, tapi tetap perlu memperhatikan perkembangan geopolitik global.


Rupiah Merosot ke Level Rp15.803 per Dolar AS, Analis: Ada Potensi Penguatan

25 hari lalu

Ilustrasi rupiah. Pexels/Ahsanjaya
Rupiah Merosot ke Level Rp15.803 per Dolar AS, Analis: Ada Potensi Penguatan

Nilai tukar rupiah diprediksi karena The Fed belum akan menurunkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat.


BI Lihat Ada Peluang Suku Bunga Turun di Semester II 2024

30 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
BI Lihat Ada Peluang Suku Bunga Turun di Semester II 2024

BI memperkirakan, suku bunga Fed Funds Rate (FFR) mungkin akan mulai turun pada semester II 2024.


Hari Ini Harga Emas Antam Meroket jadi Rp 1,219 Juta per Gram, Apa Sebabnya?

30 hari lalu

Emas batangan murni 99,99 persen ditempatkan di ruang kerja di pabrik logam mulia Krastsvetmet di kota Krasnoyarsk, Siberia, Rusia, 31 Januari 2023. REUTERS/Alexander Manzyuk
Hari Ini Harga Emas Antam Meroket jadi Rp 1,219 Juta per Gram, Apa Sebabnya?

Harga emas keluaran PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. atau harga emas Antam pada Kamis pagi, 21 Maret 2024, terpantau naik Rp 20.000 per gram.


Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

31 hari lalu

Nixon Napitupulu. Instagram BTN
Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

BTN mengklaim memperoleh laba pada 2023 sebesar Rp 3,5 triliun dari kehati-hatian penyaluran kredit cost of credit.


BI Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di 6 Persen

31 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
BI Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di 6 Persen

BI memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuan pada level 6 persen.


Sri Mulyani Masih Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen

31 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beserta jajarannya menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Komisi XI DPR, Senin, 4 September 2023. Sumber: IG @smindrawati
Sri Mulyani Masih Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen

Menkeu Sri Mulyani Indrawati masih optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 mampu menyentuh 5,2 persen.