TEMPO.CO, Jakarta - Tanggul di Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hydro (PLTM) Cianten, Kabupaten Bogor, jebol sehingga menyebabkan longsor yang menimpa kawasan sekitarnya. Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pun menerjunkan Tim Inspektur Ketenagalistrikan ke lokasi.
Sabtu, 10 Juni 2017, sekitar pukul 06.00 WIB, tanggul PLTM Cianten yang berkapasitas 6,2 Megawatt jebol. Tanggul tersebut longsor setelah hujan lebat melanda wilayah itu sejak malam sebelumnya. Longsor menyebabkan sebelas rumah warga rusak.
Longsoran tanggul juga merusak kebun dan sawah seluas 1,7 hektare dan tiga kolam ikan. Beberapa hewan ternak hilang. Sampai saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa.
Dikutip dari rilis Kementerian ESDM pada hari ini, 11 Juni 2017, tim ESD tersebut bertugas membantu penanganan korban longsor serta melakukan investigasi penyebab longsornya area headpond PLTM Cianten di Kampung Muara, Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, itu.
Koordinator Pejabat Inspektur Ketenagalistrikan Ario Panggi mengatakan pada Sabtu sore dia menerjunkan tiga orang ke lokasi kejadian. "Kami mencari fakta-fakta lapangan terkait kronologis kejadian dan dampak kepada masyarakat," tutur Ario.
PT Jaya Dinamika Geohidro Energi (JDG), operator PLTM Cianten, akan mendata dan memberikan ganti rugi kepada warga. Sedangkan Pejabat Inspektur bersama tim dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), menurut Ario, akan memastikan dampak kerusakan instalasi, menangani korban longsor, sekaligus memperbaiki instalasi PLTM Cianten.
Pemerintah Kabupaten Bogor bersama instansi terkait pun membantu warga yang mengungsi, menurunkan tim medis ke tempat pengungsian, serta mengimbau warga agar tidak mendekat ke lokasi longsor di PLTM Cianten karena dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan.
ANGELINA ANJAR SAWITRI