TEMPO.CO, Jakarta - Keamanan online menjadi pertimbangan utama bagi konsumen. Berdasarkan hasil Survei Belanja Online Mastercard 2017 (Mastercard Online Shopping Behavior Study 2017), 8 dari 10 konsumen di kawasan Asia Pasifik yang melakukan aktivitas belanja online tahun lalu, berniat untuk melakukan setidaknya satu kali pembelian online pada semester pertama 2017.
Jika diperrinci, aktivitas belanja online didominasi oleh negara berkembang seperti Cina (97,3 persen), Vietnam (96,2 persen), India (92,9 persen), Malaysia (92,8 persen) dan Thailand (87,1 persen). Penemuan dari studi ini mengindikasikan bahwa meskipun satu di antara dua pelanggan di Asia Pasifik merasa aman dalam berbelanja online, penyediaan fasilitas pembayaran yang aman (85,9 persen) tetap menjadi hal paling penting agar para konsumen di wilayah ini melakukan pembelian.
Selain faktor keamanan, pertimbangan harga juga menjadi pertimbangan konsumen yang menempati peringkat kedua sebesar 85,5 persen, diikuti oleh kenyamanan 85,1 persen. Pertimbangan ini beresonansi paling kuat di Indonesia (95,3 persen), diikuti dengan Filipina (92,2 persen), Taiwan (91,5 persen), dan Malaysia (91,2 persen).
“Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsumen di kawasan Asia Pasifik menginginkan keamanan dan kenyamanan yang lebih baik saat berbelanja online. Meskipun penelitian kami menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen merasa aman dalam berbelanja online, kita tidak boleh menghentikan fokus untuk terus mengembangkan solusi tersebut,” kata Ben Gilbey, Senior Vice President, Digital Payments & Labs, Asia Pasifik, Mastercard, mengutip keterangan resminya, Jumat, 9 Juni 2017.
Temuan lainnya, sebagian besar konsumen di Asia Pasifik bergantung pada rekomendasi lisan dari keluarga dan teman dekat (36,1 persen), lalu situs jejaring sosial (27,4 persen) serta sumber media tradisional dan online (17,5 persen).