TEMPO.CO, Jakarta - Huawei berhasil menembus daftar The Most Valuable Brands 2017 Forbes pada urutan ke-88 dengan nilai merek sebesar US$ 7,3 miliar atau setara dengan Rp 98,6 triliun. Nilai ini naik sebesar 9 persen apabila dibandingkan tahun lalu, seperti disebutkan dalam keterangan resminya, Jumat, 9 Juni 2017.
Baca juga: Samsung Galaxy 8 Batal Gunakan Teknologi Sensor Sidik Jari
Melalui daftar ini Forbes menampilkan peringkat merek-merek dengan nilai tertinggi di dunia pada 2017 versi mereka. Forbes memilih 100 merek dengan nilai tertinggi setiap tahunnya dari antara lebih dari 200 merek internasional di seluruh penjuru dunia.
Pada awal 2017, Huawei mencatat jumlah pengapalan unit smartphone yang tumbuh secara stabil. Berdasarkan data dari lembaga penelitian ternama seperti IDC, SA, dan Trendforce, jumlah pengapalan unit smartphone Huawei menduduki peringkat ke-3 di dunia dan peringkat pertama di Tiongkok, serta mempertahankan posisi mereka untuk segmen teratas di pasar internasional.
Didukung dengan inovasi pada seri P dan Mate, Huawei diklaim mampu mempengaruhi segmen kelas atas.
Selain itu, Huawei P9 dan P9 Plus berhasil terjual sebanyak lebih dari 12 juta unit di seluruh dunia yang menjadikannya smartphone flagship Huawei pertama yang berhasil terjual lebih dari 10 juta unit. Seri terbaru Huawei, P10 telah dirilis resmi secara global.
Dalam pengembangan merek, Huawei berintegrasi dengan berbagai pemasar kelas dunia untuk membuat berbagai inovasi rencana pemasaran terbaik. Setelah resmi meluncurkan Huawei P10, Huawei menjalin kerjasama dengan VOGUE, majalah fesyen ternama dunia, dan meluncurkan kampanye reproduce iconic photos dengan menggunakan varian P10, dimana kualitas dari foto Leica Portrait menjadi fokus utama dari Huawei P10.
Huawei juga menjalin kerjasama dengan Saatchi Gallery dalam menggelar pameran foto-fotoselfie ke tingkatan yang lebih tinggi. Berbagai acara global ini tidak hanya mentransmisikan konsep merek Huawei, namun juga menghubungkan Huawei dengan gaya hidup dan emosi para konsumen, menciptakan hubungan emosional yang lebih kuat dengan konsumen global.
Tahun ini, 100 merek yang berhasil masuk ke dalam daftar Forbes tersebut berasal dari 15 negara dengan 56 kursi dikuasai oleh merek-merek asal Amerika Serikat. Merek-merek dari Jerman, Perancis, dan Jepang masing-masing turut menguasai daftar bergengsi ini dengan jumlah masing-masing 11, 7, dan 6 kursi.
Teknologi menjadi industri yang berhasil menyumbangkan merek dengan nilai tertingi paling banyak di dalam daftar merek dunia dengan jumlah 18 kursi.
Di antara 15 peringkat pertama, 9 posisi ditempati perusahaan teknologi, dan Apple masih menduduki posisi nomor 1 selama 7 tahun berturut-turut.
Adapun industri lainnya yang ikut mengambil banyak posisi di dalam daftar ini adalah industri perbankan dengan 13 kursi, dan American Express menjadi merek dengan posisi tertinggi di dalam kategori tersebut setelah mengukir nilai merek sebesar US$ 24,5 miliar atau setara dengan IDR 330,7 triliun di posisi ke-22.
Baca juga: Evercross Winner Y Star Pakai Android Nougat, Harga Rp 1,2 Jutaan
Di luar Huawei, industri fast moving consumer goods atau FMCG menyumbangkan 12 kursi, dengan posisi tertinggi di dalam kategori tersebut ditempati Gillete setelah mengukir nilai merek sebesar US$ 19,2 miliar atau setara dengan Rp 259,2 triliun di posisi ke-28.
BISNIS.COM