TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk meneken perjanjian inti (head of agreement) kerja sama operasi dan pembangunan pipa transmisi gas ruas Duri-Dumai di Riau. Proyek Duri-Dumai akan menjadi tonggak penting sinergi untuk pemanfaatan gas bumi, khususnya di Pulau Sumatra.
Baca: PGN Dapatkan Tambahan Gas 37 Miliar BTUD dari ConocoPhillips
"Pipa transmisi gas Duri-Dumai yang telah lama diperbincangkan akhirnya terwujud. Penandatanganan ini bukan hanya selembar kertas. Head of Agreement sudah dibahas secara detail scope of work-nya," ujar Direktur Gas dan EBT Pertamina Yenni Andayani di gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 9 Juni 2017.
Dalam proyek ini, pipa transmisi gas berdiameter 24 inci sepanjang 67 kilometer akan dibentangkan dari Duri sampai Dumai. Sekitar 70 persen jalur utama pipa akan tertanam di bawah jalan raya, sedangkan 20-30 persen masuk ke kawasan perkebunan yang tengah dibebaskan.
"Pembangunan harus dimulai secepatnya. Kami mencanangkan gas mengalir pada kuartal ketiga 2018. Jadi groundbreaking kami kejar pada kuartal ketiga 2017 setelah Lebaran," ujar Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim.
Pertamina akan menguasai saham mayoritas sebanyak 60 persen, sedangkan sisa 40 persen akan dimiliki PGN. Dengan capital expenditure sekitar US$ 76 juta, perencanaan desain pembangunan juga dibuat langsung dua entitas ini.
"Setelah penandatanganan, kami akan langsung full speed. Tidak hanya gas PGN, tapi gas Pertamina juga. Dengan demikian, pasokan gas ke kilang di Dumai menjadi lebih efisien," ucap Jobi. Ia mengatakan, ke depan, sinergi antara PGN dan Pertamina akan dikembangkan, termasuk untuk inovasi virtual pipeline.
Pemerintah telah menerbitkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 4975 K/12/MEM/2016 yang menugasi dua entitas bisnis gas terbesar di Indonesia tersebut membangun bersama infrastruktur gas berikut penunjangnya.
Baca: Pertamina Operasikan Dua SPBG di Jakarta dan Depok
Berdasarkan keputusan itu, PGN ditugaskan menyentuh industri di wilayah Sumatera Selatan, Riau, dan Jambi yang memerlukan percepatan. PGN segera membangun pipa 100 kilometer dengan volume 160 juta kaki kubik per hari (MMscfd). Sedangkan Pertamina bertugas mengoptimalkan kilang Dumai yang akan turut dioperasikan lagi. Pertamina membangun pipa sepanjang 67 kilometer dengan volume 157 MMscfd.
AGHNIADI