TEMPO.CO, Jakarta - Tiga investor asing berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang, Kabupaten Belitung, Bangka Belitung, dengan nilai investasi US$ 1 miliar dan Rp 818 miliar.
Mereka adalah China Harbour Engineering Company dengan nilai investasi US$ 1 miliar, PT Accor Asia Pacific Rp 400 miliar, dan Starwood Asia Pacific Hotels and Resorts Rp 418 miliar.
Baca: Ini Daftar 11 Kawasan Ekonomi Khusus dan Peluang...
Ketiga investor menandatangani nota kesepahaman investasi dengan konsorsium pengelola KEK Tanjung Kelayang, Belitung Maritime, yang terdiri atas PT Belitung Pantai Intan (Belpi), PT Nusa Kukila, dan PT Tanjung Kasuarina. Prosesnya disaksikan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Roman Djohan, dan Bupati Belitung Sahani Saleh.
Darmin mengatakan masing-masing investor menanamkan modalnya untuk keperluan berbeda. China Harbour Engineering Company berencana mengembangkan KEK Tanjung Kelayang dengan investasi sebesar US$ 1 miliar. "Dia nanti akan mengembangkan lahan untuk dibuat infrastruktur," kata Darmin di kantornya, Rabu, 7 Juni 2017.
Menurut Darmin, lahan di Belitung masih perlu dikembangkan. "Itu kan lahannya boleh jadi bekas menambang timah, berlubang-lubang gitu," ujarnya. Setelah lahan dikembangkan, investor yang ingin menyewa lahan tinggal memilih lokasi yang mereka inginkan.
Sementara itu, PT Accor Asia Pacific akan membangun Sofitel Hotel and Resort dengan investasi senilai Rp 400 miliar. Sedangkan Starwood Asia Pacific Hotels and Resorts akan membangun Sheraton Hotel dengan nilai investasi Rp 418 miliar. "Sheraton rencananya akan beroperasi tahun depan. Katanya akan menjadi Sheraton paling mewah," ucap Darmin.
KEK Tanjung Kelayang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2016 pada 15 Maret 2016. Kawasan itu akan dibangun secara bertahap dengan konsep heritage. Darmin mengatakan pengembangan kawasan tersebut termasuk cepat karena sudah ada MOU investasi, termasuk investasi untuk mengembangkan kawasan itu sendiri.
Darmin menambahkan, KEK di Belitung perlu dikembangkan karena wilayah tersebut tak terimbas pembangunan transportasi seperti Trans-Sumatera. Pemerintah Bangka dan Belitung diminta meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya untuk mengimbangi pengembangan di sana.
Salah satunya dengan mendirikan sekolah menengah kejuruan (SMK) di bidang perhotelan dan pariwisata. Pasalnya, baru satu SMK di bidang itu yang ada di Bangka Belitung. "Jangan nanti terkejut, kok yang kerja di KEK datang dari Jawa atau Sumatera," kata Darmin.
Baca: Darmin Dorong Pengelola KEK Aktif Tarik Investasi
Pemerintah juga akan mempercepat pembangunan dan penyempurnaan berbagai infrastruktur jalan, jaringan air bersih, dan listrik. Selain itu, Bandara Hanandjoeddin akan diubah menjadi bandara internasional. Pengelolaannya akan dialihkan ke PT Angkasa Pura II setelah mengubah status pengelolaan bandara dari unit pelaksana teknis (UPT) Kementerian Perhubungan ke badan layanan umum (BLU).
VINDRY FLORENTIN