Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pantau Mutu Udara, KLHK Targetkan 45 Alat Terpasang di Indonesia

image-gnews
Foto udara suasana Kota Pekanbaru yang terlihat mulai diselimuti kabut asap tipis dampak dari kebakaran hutan dan lahan di Riau, 28 Agustus 2016. Kebakaran hutan dan lahan yang masih terus terjadi mengakibatkan sejumlah daerah mulai diselimuti kabut asap. ANTARA/Rony Muharrman
Foto udara suasana Kota Pekanbaru yang terlihat mulai diselimuti kabut asap tipis dampak dari kebakaran hutan dan lahan di Riau, 28 Agustus 2016. Kebakaran hutan dan lahan yang masih terus terjadi mengakibatkan sejumlah daerah mulai diselimuti kabut asap. ANTARA/Rony Muharrman
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berencana menambah sistem pemantauan mutu udara daring di seluruh Indonesia. Hingga akhir tahun ini, empat kota di Kalimantan akan memiliki unit dengan nilai masing=masing Rp 2,5 miliar ini.

"Untuk memantau mutu udara, kami olah berbagai parameter pantau jadi indeks standar pencemaran udara. Kami juga membangun aplikasi pemantauan kualitas lingkungan berbasis web. Harapannya masyarakat bisa tahu kualitas udara yang menjadi haknya," ujar Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK MR Karliansyah lepas sebuah acara di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Juni 2017.

Pemerintah menargetkan akan ada jejaring 45 unit alat pemantau kualitas udara atau AQMS yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Sebanyak 3 unit telah rampung dibangun di Jambi, Palembang, dan Palangkaraya selama 2016. Sedangkan pada 2017 akan dipasang di 4 kota yakni Pontianak, Banjarmasin, Pekanbaru, Padang. Tahun 2018 nanti, pemasangan unit dipusatkan di 4 kota di Sulawesi, di antaranya Manado dan Makassar.

Unit AQMS yang selama ini sudah ada dihubungkan akan dihubungkan dengan sistem dari KLHK, untuk secara akumulatif dimasukkan dalam target tersebut.

Selama ini, beberapa pemerintah daerah seperti DKI Jakarta, Jawa Barat dan Kalimantan Utara membangun sendiri dengan biaya APBD. Pembiayaan AQMS sendiri, ujar Karliansyah, juga tak tertutup pada pembiayaan pemerintah. PT Chevron Pasific Indonesia sempat membantu pembangunan 5 alat pengukur Indeks Standar Pencemar Udara atau ISPU tersebut di Riau.

Direktur Pengendalian Pencemaran Udara KLHK Dasrul Chaniago juga menjelaskan, bahwa sistem pemantauan kualitas udara seperti ini pernah dikembangkan kementeriannya pada 2009. "Pada saat itu ada kendala, instrumennya banyak tapi dibeli dari asing semua. Harga perbaikan satu alat sama dengan harga beli satu alat dalam negeri. Akhirnya diputuskan untuk membangun baru disini," ujar Dasrul. Ia melanjutkan, satu alat ASMQ buatan luar negeri dibanderol seharga Rp 7,5 miliar, sedangkan buatan dalam negeri besutan PT Trusur Unggul Teknusa bisa diboyong dengan Rp 2,5 miliar saja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jaja Ahmad Subarja, pendiri PT Trusur mengatakan ia mulai mengembangkan sistem pemantauan mutu udara daring setelah melihat berbelitnya penggunaan dan pemeliharaan di Indonesia. Pemda harus menunggu lama untuk mendatangkan unit berinvestasi besar ini dari luar negeri. Kebanyakan unit pabrikan Eropa pun tak ayal cepat rusak karena tak didesain sesuai iklim dalam negeri.

"Di Indonesia sendiri yang wilayahnya luas, pemasangan AQMS perlu penyesuaian teknologi dengan regulasi dan kebiasaan, satuannya berbeda," ujar Jaja. Kalibrasi ISPU yang digunakan KLHK, Pemda, maupun pihak swasta pada unit AQMS bisa memakan waktu hingga tiga tahun.

KLHK selama ini berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) untuk menyuplai data tiap daerah, walaupun tak sekomprehensif dan selangsung AQMS.

Kini KLHK dan LAPAN juga tengah mengembangkan metode pemotretan kondisi ISPU Indonesia dengan pencitraan satelit. "Hasil hitungan akan dicocokan dengan data riil AQMS. Kalau seandainya itu mirip atau setara, data itu akan bisa diambil sebagai referensi," ujar Dasrul.

AGHNIADI | DEWI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

4 hari lalu

Lalat buah. Kredit: Wikipedia
Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.


Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

26 hari lalu

Ilustrasi stroke. healthline.com
Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.


Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

41 hari lalu

Alat pemantau polusi udara Birulangit yang dipasang di Telkom University Bandung. Dok. Tel-U
Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

Startup BiruLangit dari unit inkubasi Bandung Technopark Telkom University mengembangkan alat pemantau udara Low-Cost Sensors (LCS)


Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

44 hari lalu

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

Studi atas tumpukan plak di pembuluh darah pasien rumah sakit di Italia mendapati kandungan mikroplastik yang sangat jelas di bawah mikroskop.


Kurangi Polusi Udara Sekaligus Kemacetan, BISKITA Kemenhub Hadir di Bekasi

45 hari lalu

Pada Minggu 3 Maret 2024, Kementerian Perhubungan RI meresmikan pengoperasian BISKITA Trans Bekasi Patriot, yang diharapkan menjadi transportasi bus umum yang solutif di wilayah Bekasi. sumber: Suci Sekar/Tempo
Kurangi Polusi Udara Sekaligus Kemacetan, BISKITA Kemenhub Hadir di Bekasi

Kementerian Perhubungan secara bertahap sejak 2020 meluncurkan angkutan massal dengan sistem Buy the Service (BTS). Kurangi polusi udara dan kemacetan


Kualitas Udara Jakarta Masuk Urutan 10 Terburuk di Dunia pada Awal Libur Panjang Nyepi

45 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Kualitas Udara Jakarta Masuk Urutan 10 Terburuk di Dunia pada Awal Libur Panjang Nyepi

Udara Jakarta memburuk menjelang libur panjang akhir pekan. Merujuk data IQAir, kualitas udara Jakarta terburuk ke-10 dari kota besar di dunia.


Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.


Bangkok Polusi Udara Parah, Pegawai Diminta Kerja dari Rumah

15 Februari 2024

Grand Palace Bangkok, Thailand (Pixabay)
Bangkok Polusi Udara Parah, Pegawai Diminta Kerja dari Rumah

Polusi udara parah melanda Bangkok, ibu kota Thailand. Pegawai pun diminta kerja dari rumah.


Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

14 Februari 2024

Alat peraga kampanye (APK) yang masih terpasang di kawasan Kali Gang Sentiong, Johar Baru, Jakarta, Senin 12 Februari 2024. Penurunan APK dan pembersihan lingkungan karena telah memasuki masa tenang menjelang pelaksanaan Pemilu 2024 pada 14 Februari mendatang. TEMPO/Subekti.
Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.


Kementerian Lingkungan Hidup Kampanyekan Perangi Sampah Plastik dengan Cara Produktif

7 Februari 2024

Petugas memeriksa sampah plastik yang diduga mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) saat melakukan pemeriksaan lanjutan di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau, Rabu, 19 Juni 2019. Tim gabungan Kemenko Maritim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Batam melanjutkan pemeriksaan terhadap kontainer sampah plastik yang diindikasi terkontaminasi limbah B3. ANTARA
Kementerian Lingkungan Hidup Kampanyekan Perangi Sampah Plastik dengan Cara Produktif

Pada Hari Peduli Sampah Nasional 2024 ini, Kementerian Lingkungan Hidup mengusung tema "Atasi Sampah Plastik dengan Produktif."