TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hari ini ikut memperingati Hari lahir Pancasila bersama jajaran kementeriannya di Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), Cibitung, Bekasi, Jawa Barat.
Baca: Megawati Ingatkan Pentingnya Makna Hari Lahir Pancasila
Menteri hadir sekitar pukul 14.30 dan menyempatkan diri untuk melihat suasana di STTD bersama Sekretaris Jenderal Sugihardjo, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenhub Julius Adravida Barata. Pertama, Menteri melihat teknik pengoperasian kereta api secara miniatur yang dioperasikan oleh salah satu siswa STTD.
Baca: Peringati Hari Lahir Pancasila, Jokowi: Kebhinekaan Kita Diuji
Setelah itu, ia mendapat kesempatan untuk menjajal menaiki lokomotif kereta api layaknya kereta api sungguhan yang berada di bagian belakang sekolah. Di sana, ia mencoba untuk melihat bagaimana lokomotif dijalankan dengan jarak sekitar 20 meter.
Sebelum memasuki lapangan apel untuk bersama-sama memperingati Hari Lahir Pancasila, Budi memyempatkan diri untuk mengunjungi asrama tempat tinggal siswa putri serta barak yang dihuni oleh siswa putra.
Apel di STTD dimulai sekitar pukul 15.30 dengan dipimpin langsung oleh Menteri Budi Karya Sumadi. Saat apel, peserta apel juga didaulat untuk bersama-sama menyanyikan lagu Garuda Pancasila.
Hari Lahir Pancasila merupakan hari libur nasional yang ditetapkan pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo pada tahun lalu, dan baru pertama kali ini diperingati. Pada saat memberikan sambutan di acara apel, Budi membacakan sambutan seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo melalui akun Youtube resminya.
"Harus diingat bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah keberagaman. Takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman. Dari Sabang sampai Merauke adalah keberagaman. Dari Miangas sampai Rote adalah juga keberagaman. Berbagai etnis, bangsa, adat istiadat, agama, kepercayaan dan golongan bersatu padu membentuk Indonesia. Itulah kebhinneka tunggal ika-an kita," tutur Budi Karya Sumadi saat memberikan sambutan di lapangan upacara STTD, Cibitung, Bekasi, Kamis, 1 Juni 2017.
Namun menurut dia, saat ini kehidupan berbangsa dan bernegara sedang mengalami tantangan, dan Kebinekaan Indonesia juga sedang diuji. Masalah ini semakin mencemaskan tatkala diperparah oleh penyalahgunaan media sosial yang banyak menggaungkan hoax alias kabar bohong.
"Oleh karena itu, saya mengajak peran aktif para ulama, ustadz, pendeta, pastor, biksu, pedanda, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri serta seluruh elemen masyarakat untuk menjaga Pancasila," tutur Budi.
Menteri Budi juga menyoroti tentang perkembangan alat transportasi nasional. Ia meminta seluruh pihak untuk terus waspada dengan segala bentuk ancaman di bidang transportasi, seperti misalnya beberapa waktu lalu telah terjadi tindak terorisme, dengan meledaknya bom bunuh diri di Halte Busway Kampung Melayu.
"Selain itu juga sehubungan dengan penyelenggaraan angkutan lebaran saya minta semua pihak dari pelabuhan, stasiun, terminal, bandara untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pemudik selama Lebaran. Baik bus, Kereta api, pesawat, maupun kapal laut," tuturnya.
DESTRIANITA