TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati punya cerita tersendiri saat menjalani ibadah puasa di Amerika Serikat tahun lalu. Sejak Juni 2010 hingga Juli 2016, Sri Mulyani masih menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia yang berkantor di Washington, AS.
Sri Mulyani mengatakan puasa di AS lebih lama dibandingkan di Indonesia, mencapai 16 jam. "Sampai jam 20.30 (puasanya). Kan di sana kerja seperti biasa. Jadi kadang waktu buka masih kerja," ujar Sri Mulyani di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis, 1 Juni 2017.
Menurut wanita berusia 54 tahun itu, puasa di Indonesia jauh lebih menyenangkan ketimbang di AS. "Di sini lumayan lah. Kan mayoritas puasa. Jadi dari sisi tekanan atau suasana lebih menyenangkan. Di sini kalau sahur dengerin televisi. Di sana mana ada televisi soal sahur," tuturnya.
Sri Mulyani juga bercerita bahwa untuk sahur dia memasang alarm agar bisa bangun dan menyiapkan makanan. Dia mengaku kerap memasak sendiri ketika berada di AS. "Saya jago masak lidah cabe ijo, ayam kecap, sayur bening. Kalau kepepet telor ceplok aja," ujarnya tertawa.
Menurut wanita kelahiran Lampung tersebut, cobaan puasa di Indonesia lebih berat daripada di AS. "Di sini macetnya luar biasa. Sama keringetan terus karena lembab. Dehidrasinya kerasa. Kalau di AS kering tapi nggak lembab seperti di sini," ujarnya.
Karena hawa begitu panas, terutama pada Minggu kemarin, Sri Mulyani pun menyempatkan diri membuat minuman dingin untuk berbuka. "Saya beli dawet, saya beli tape, saya beli kolang-kaling, terus saya kasih es. Aduh enak banget," kata Sri Mulyani sembari tersenyum.
ANGELINA ANJAR SAWITRI