TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional Sumatera Selatan menyiapkan 2.702 tiket setiap harinya selama musim pulang kampung tahun ini. Tiket tersebut telah dijual bebas sejak beberapa bulan lalu dengan tujuan akhir Stasiun Tanjung Karang, Bandar Lampung, dan Lubuklinggau.
Baca: KAI Madiun Perbaiki Rel Antisipasi Mudik Lebaran
"Selama masa angkutan Lebaran, kami menyiapkan 59.444 tiket," kata Manajer Humas PT KAI Divre III Aida Suryanti, Senin, 29 Mei 2017.
Baca: Mudik Lebaran 2017, KAI Daop VI Tambah 7 Rangkaian
Tahun ini, pihaknya menetapkan masa angkutan Lebaran selama 22 hari pada 15 Juni-5 Juli 2017. Sedangkan pemesanan tiket bisa dilakukan tiga bulan sebelum Lebaran.
Menurut Aida, hal itu dilakukan agar calon pemudik bisa mengatur sendiri jadwal keberangkatan tanpa harus berdesakan mencari selembar tiket. Strategi itu juga diterapkan untuk meminimalkan percaloan di area stasiun dan di luar kawasan keberangkatan serta ticket counter. “Untuk semua relasi kami jamin tidak ada kenaikan harga tiket ekonomi,” katanya.
Untuk satu kali jalan dari Stasiun Kertapati di Palembang dengan tujuan Tanjung Karang ataupun ke Lubuklinggau, penumpang hanya dikenakan biaya Rp 32 ribu. Harga tersebut lebih murah dibanding bepergian dengan bus, travel, apalagi pesawat udara, yang mencapai ratusan ribu.
Menurut perkiraan PT KAI, arus mudik akan berlangsung pada 22 Juni atau H-3, sedangkan arus balik pada H+6 atau pada 6 Juli. Ihwal pengamanan perlintasan rel kereta api, menurut Aida, pihaknya telah menyiapkan semua unit bersiaga di sejumlah lokasi rawan. PT KAI telah mengantisipasi di sepanjang lintas untuk titik rawan longsor atau amblas dan banjir dengan menyiapkan alat material untuk siaga atau AMUS.
PARLIZA HENDRAWAN