TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan sistem keuangan hingga triwulan pertama 2017 masih dalam kondisi stabil. Hal tersebut didukung oleh kuatnya tingkat permodalan dan likuiditas industri perbankan serta terjaganya kondisi pasar keuangan domestik.
Baca: Setelah Rating S&P, Analis Yakin Laju IHSG Lebih Tinggi
"Kondisi industri perbankan hingga triwulan pertama 2017 relatif membaik tercermin dari peningkatan likuiditas dan permodalan perbankan," ucap Agus di kompleks BI, Jakarta Pusat, Rabu, 24 Mei 2017.
Baca: Kredit Macet Tinggi, BI: Pencadangan Bank Mencukupi
Tren capital adequacy ratio (CAR), menurut Agus, masih meningkat hingga 22,67 persen pada triwulan I 2017. "Tingginya permodalan tersebut merepresentasikan ketahanan industri perbankan dalam menyerap dengan baik potensi risiko yang timbul, khususnya risiko kredit, risiko pasar, dan risiko likuiditas."
Agus berujar, pertumbuhan kredit yang masih melambat dalam beberapa tahun terakhir mulai meningkat pada triwulan I 2017. Selain itu, pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan tumbuh positif. "Yang disebabkan oleh masuknya dana tebusan dan repatriasi amnesti pajak serta ekspansi rekening pemerintah," tuturnya.
Namun Agus mengingatkan bahwa rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) masih berada dalam tren meningkat sehingga memberikan tekanan kepada risiko kredit. "Risiko kredit berpotensi meningkat sejalan dengan berakhirnya ketentuan restrukturisasi kredit perbankan dalam beberapa bulan mendatang," ucapnya.
Sejalan dengan membaiknya kondisi perbankan konvensional, Agus mengatakan kinerja perbankan syariah juga membaik. Industri keuangan nonbank pun masih menunjukkan kinerja yang positif, khususnya perusahaan pembiayaan. "Industri asuransi juga membaik meskipun profitabilitas sedikit menurun," ujarnya.
Untuk pasar keuangan, menurut Agus, tetap terjaga meskipun masih terdapat ketidakpastian pasar keuangan global. Sentimen negatif di pasar keuangan global pada akhir 2016 menimbulkan tekanan namun terbatas. "IHSG (indeks harga saham gabungan) masih meningkat dan aliran dana masuk masih baik. Pasar reksa dana pun tumbuh positif," tuturnya.
ANGELINA ANJAR SAWITRI