TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan rencana menerapkan nomor polisi mobil ganjil genap di pintu masuk jalan tol saat musim mudik Lebaran tahun ini diperkirakan batal.
Brdasarkan masukan dan diskusi yang dilakukan kementeriannya, penerapan ganjil genap di tol akan memakan waktu yang lama sehingga komunikasi tidak maksimal. "Tapi keputusannya akan kami rampungkan akhir pekan ini," tutur Budi di Kementerian Perhubungan, Selasa, 23 Mei 2017.
Baca: Mengapa Aturan Ganjil-Genap Tidak Efektif?
Budi khawatir aturan nomor polisi ganjil-genap ini tidak terkomunikasikan secara merata kepada para pengguna jalan tol saat musim mudik Lebaran tahun ini. Sehingga, alih-alih mengurangi kemacetan malah akan menambah semrawut jalan. "Bagaimana jika ada rombongan mobil yang tak paham masuk ke tol?," kata dia.
Untuk mengatasi kemacetan, Korps Lalu Lintas Mabes Polri (Korlantas Polri) telah bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menyiapkan rambu lalu lintas.
Kementerian Pekerjaan Umum juga telah dan akan menambal sejumlah ruas jalan yang bolong. Budi memprediksi puncak arus mudik terjadi pada 23-24 Juni 2017, mengingat Idul Fitri diperkirakan akan dilaksanakan pada hari Minggu.
Simak: Polisi Sebut Lebih Mudah Mengawasi Sistem Ganjil ...
“Jadi hari jumat ini akan jadi favorit pemudik. Kami himbau sebenarnya mudiknya bergantian. Kalau ini bisa dilakukan sehingga lumayan bisa mengurangi kepadatan yang terjadi di jalur Pantura,” kata Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Royke Lumowa.
Polisi juga akan menentukan titik pengalihan arus, kapan waktu tutup dan buka jalan saat macet, melalui aplikasi elektronik. Sebanyak 100 ribu personil kepolisian lalu lintas disiapkan di sepanjang jalur mudik untuk mengatur arus mudik.
Adapun wilayah yang menjadi pantauan utama antara lain Cikampek, Cipularang, Cikopo-Palimanan, dan Exit Pejagan. “Di pintu keluar tol Pejagan, kapan akan diluruskan ke arah fungsional ke Semarang, Tegal Purwokerto, Pekalongan, Batang dan Kendal, sehingga ujungnya di Weleri atau Gringsing,” kata dia.
DESTRIANITA