TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Muchamad Iskandar mengatakan, pada Lebaran 2017 pihaknya memperkirakan akan terjadi kenaikan konsumsi untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium sebesar 5 persen, dari konsumsi normal sebesar 38.231 kiloliter per hari menjadi 40.142 kiloliter dari konsumsi pada masa satgas lebaran.
Adapun prediksi tersebut dihitung berdasarkan tren penjualan dan realisasi sejak Januari hingga Maret 2017, di mana konsumsi Gasoline (Premium dan Pertamax Series) akan mengalami kenaikan sekitar 9,7 persen dibanding harian normal.
Baca: Sambut Ramadan dan Lebaran, Ada SPBU Kantong di Area Gunung Kidul
Menurut Muchamad Iskandar, peningkatan tersebut disebabkan karena konsumsi BBM jenis Premium tahun ini lebih stabil. Berbeda dengan tahun lalu, saat realisasi konsumsi premium yang justru turun 7 persen dari 70.566 kiloliter per hari menjadi 65.708 pada saat masa satgas lebaran 2017, karena terjadi pergeseran konsumsi pada produk Pertalite dan Pertamax.
“Di 2017 ini Premium cukup stabil, tak terjadi pergeseran di produk Pertalite dan Pertamax, sehingga tetap diprediksi naik 5 persen,” tutur Muchamad Iskandar dalam konferensi pers di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta Pusat, Senin 22 Mei 2017.
Simak: Konsumsi Pertalite Meningkat, Premium Menurun
Terkait dengan ketahanan stok premium per 21 Mei 2017, stok Premium yang dimiliki Pertamina saat ini sebanyak 1.293.916 kiloliter, dan diperkirakan akan dapat memasok dalam waktu 24 hari ke depan dengan asumsi penggunaan per hari 53.456 kiloliter.
Muchamad menambahkan, ketahanan stok Premium masih bisa naik, apabila konsumsi premium turun. “Intinya, kalau konsumsi turun kan ruang kosongnya nambah, sehingga dapat kami isi. Kembali lagi, ini mengenai langkah antisipasi,” tutur Muchamad.
Namun Pertamina mengimbau mengenai kondisi SPBU yang seringkali macet akibat antrean kendaraan, sehingga terpaksa aparat harus turun tangan menutup SPBU sementara agar tak timbul antrean yang semakin panjang. “Ini sengaja ditutup agar tidak terjadi penumpukan. Kadang-kadang ini dianggap kosong (stok habis). Padahal tidak,” tutur dia.
Selain Premium, pada masa ramadan 2017 Pertamina memprediksi realisasi Pertalite juga akan mengalami kenaikan 15 persen dari 39.248 kiloliter per hari menjadi 45.135 kiloliter per hari, kemudian konsumsi Pertamax diperkirakan juga meningkat 10 persen dari 17.407 kiloliter per menjadi 19.147 kiloliter per hari. Lalu untuk konsumsi bahan bakar Avtur diperkirakan akan meningkat 6 persen dari 14.079 kiloliter per hari menjadi 14.992 kiloliter per hari pada masa konsumsi lebaran.
Simak: Ini Alasan Konsumsi Premium Terus Menurun
Begitu juga untuk konsumsi LPG yang diperkirakan akan meningkat sejak awal ramadan sebesar 8 persen dari 22.200 metrik ton per hari menjadi 23.980 metrik ton per hari. “Ini kebiasaan masyarakat kita di awal lebaran, biasanya puasa lebih banyak yang masak, sehingga prediksi di awal puasa terjadi peningkatan, dan di saat setelah lebaran akan turun,” kata dia.
Meski demikian Pertamina memperkirakan adanya penurunan untuk konsumsi produk Solar/Bio sebesar 9 persen menjadi 32.541 kiloliter per hari pada masa satgas lebaran dibandingkan kondisi normal 35.760. “Kelompok solar subsidi turun, ini kita alami bertahun-tahun karena ada pembatasan truk di hari-hari tertentu, sehingga aktivitas transportasi untuk barang berkurang, akhirnya konsumsi solar turun,” tutur Muchamad.
DESTRIANITA