TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah menargetkan ekonomi bisa bertumbuh 5,4-6,1 persen pada 2018. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro tak mempersoalkan angka yang dianggap beberapa pihak terlalu ambisius tersebut.
Baca: Target Pertumbuhan Ekonomi di RAPBN 2018 ...
Yang penting, kata Bambang, pertumbuhan investasi terus digenjot. "Kita berharap pada momentum perbaikan plus Presiden (Joko Widodo) ingin kita berupaya lebih tidak hanya mengikuti gerak di global, harus ada upaya lebih. Yang menjadi fokus tahun ini adalah investasi," ucapnya di Hotel Pullman, Jakarta, Senin, 22 Mei 2017.
Saat ini, menurut Bambang, pertumbuhan investasi hanya mencapai 4-5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Angka tersebut dinilai tidak mencukupi apabila pertumbuhan ekonomi dipatok 5,4-6,1 persen. "Makanya kita ingin mendorong investasi ke arah 7-8 persen (terhadap PDB)," tuturnya.
Bambang menambahkan, pemerintah daerah juga mesti mendorong investasi di wilayahnya agar pertumbuhan ekonomi daerah meningkat. "Pemda harus sadar, kalau pertumbuhan ekonominya mau cepat, itu tergantung pada investasi. Harus ada pemahaman bahwa mereka harus menarik investasi lebih banyak."
Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018, Presiden Joko Widodo ingin target pertumbuhan ekonomi mencapai 5,4-6,1 persen. Target itu dipatok sejalan dengan perbaikan ekonomi dunia. Jokowi meminta para menteri bekerja keras dan melakukan langkah-langkah konkret untuk mewujudkannya.
Baca: BI Ramalkan Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 5,1 ...
Pemerintah menargetkan rasio pajak terhadap PDB mencapai 11 persen. Presiden meminta adanya penajaman pada program-program prioritas dalam RAPBN 2018. Jokowi ingin setiap program yang dijalankan bisa mendorong produktivitas serta pertumbuhan ekonomi dan investasi.
ANGELINA ANJAR SAWITRI