TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah melakukan operasi pasar dengan menjual dua kontainer bawang putih seharga Rp 25 ribu di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Namun para pedagang mengaku sulit untuk menjual dengan harga murah karena takut rugi.
Baca: Menteri Amran Temukan Harga Bawang Putih Rp 48 Ribu Per kg
Bandar bawang putih Sribit mengaku masih menjual komoditas itu dengan harga Rp 33 ribu per kilogram ke pedagang di Pasar Induk Kramat Jati dan pedagang keliling. Sementara kepada konsumen, dia menjual dengan harga Rp 35 ribu. "Saya dapat dari importir dengan harga Rp 31 ribu," katanya di Pasar Induk Kramat Jati, Rabu, 17 Mei 2017.
Baca: Harga Bawang Putih di Pasar Modern Melonjak Jelang Ramadan
Menurut Sribit, bawang yang berada di tokonya merupakan hasil panen yang lama. Sementara yang dijual dalam operasi pasar adalah stok baru. Dia mengaku belum mendapat stok baru dari pemasok bawang putih langganannya.
Sribit juga mengaku tidak tahu kalau hari ini pemerintah melepaskan 58 kilogram bawang putih dengan harga Rp 25 ribu. Dia heran karena pemerintah menjual bawang putih dengan harga yang jauh lebih murah.
"Lalu pedagang yang punya lapak di pasar induk ini bagaimana? Kok Pak Menteri tiba-tiba jualan di sini. Kalau importir yang jual, kok boleh? Padahal dia tidak punya lapak di sini," kata dia.
Sribit berujar akan menurunkan harga jual bila memang ada perintah maupun himbauan dari pemerintah. Namun, dia meminta ada ganti rugi dari pemerintah atau importir. "Saya kan belinya dengan harga tinggi, Pak."
Di Pasar Induk Kramat Jati, Tempo masih menemukan ada pedagang yang menjajakan bawang putih dengan harga Rp 53 ribu per kilogram untuk bawang putih jenis cutting dan Rp 43 ribu untuk bawang putih jenis banci. "Harga kotornya saja masih Rp 37 ribu," kata salah satu pedagang bawang putih, Jelly.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Bawang Putih Indonesia (APBPI) Piko Nyotosetiadi menyatakan akan terus mengirim pasokan bawang putih seharga Rp 25 ribu per kilogram hingga mendekati hari raya Idul Fitri. "Sekarang baru dua kontainer di Pasar Kramat Jati," ucapnya.
Piko memperhitungkan dalam penjualan awal ini dia akan merugi. Sebab dia membeli bawang putih dari Cina dengan harga USD 1.950 untuk dijual dengan harga Rp 25 ribu. Namun, dia memprediksi akan meraup untung pada pengiriman kloter berikutnya. Hal tersebut lantaran harga bawang putih di Cina terus merosot.
"Tiap pekan turun terus. Dari awalnya seharga US$ 2.700 per metrik ton turun menjadi US$ 1.700 dan turun lagi menjadi US$ 1.000. Mungkin pekan dalam waktu dekat turun menjadi US$ 850 per metrik ton," ujar Piko.
CAESAR AKBAR|SETIAWAN