TEMPO.CO, Jakarta - PT Tempo Inti Media Tbk. merencanakan penerbitan saham baru (right issue) untuk pengembangan usaha dan memperkuat struktur modal perseroan. Saham baru yang akan diterbitkan sebanyak 333 juta lembar atau sekitar 31,51 persen dari saham perseroan sekarang ini. Dari penerbitan saham baru ini Tempo mentargetkan memperoleh dana sekitar Rp 100 miliar.
Untuk rencana tersebut, Direksi Tempo terlebih dulu akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. “Rencananya akan dilaksanakan pada 25 Juli tahun ini. Pelaksanaan right issue dilakukan dalam waktu tidak lebih dari dua belas bulan sejak tanggal dilaksanakannya RUPSLB,” kata Direktur Utama PT Tempo Inti Media Tbk Toriq Hadad, Selasa, 16 Mei 2017.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang berlangsung Selasa siang, 16 Mei 2017 di Gedung Tempo, Jalan Palmerah Barat 8, dewan komisaris mengangkat Toriq Hadad sebagai direktur utama menggantikan Bambang Harymurti yang sekarang berpindah posisi sebagai komisaris.
Jajaran Direksi PT Tempo Inti Media Tbk
Arif Zulkifli, kini pemimpin redaksi Majalah Tempo, dan Meiky Sofiansyah, wakil direktur pemasaran, pada RUPS ditunjuk sebagai direktur. Adapun Gabriel Sugrahetty dan Herry Hernawan tetap menjabat sebagai direktur. Sri Malela Mahargasarie menjabat direktur independen. Sebastian Kinaatmaja mendapat pos baru sebagai wakil direktur Business Service.
Menurut Toriq, ke depan Tempo Media Group akan lebih kreatif menciptakan inovasi bisnis baru dalam menghadapi persaingan industri media cetak yang semakin ketat. Inovasi itu di antaranya menata struktur organisasi dan pengelompokan SBU (strategic business unit) yang mulai diterapkan awal 2017 ini.
Baca: Tempo Berikan Penghargaan untuk Pemerintah Daerah Terbaik
“Pengelompokan ini diharapkan memperjelas tanggung jawab setiap SBU, memperkuat sinergi antarunit, dan meningkatkan koordinasi,” kata Toriq saat paparan publik PT Tempo Inti Media Tbk di Gedung Tempo Jalan Palmerah, Jakarta, Selasa, 16 Mei 2017.
“Sejak tahun lalu kami kembali menata semua SBU agar lebih mampu meraih targetnya. Sekarang ini Tempo mempunyai 11 anak perusahaan dan semua akan diatur kembali pengelolaan organisasinya, keuangan, dan koordinasinya, sehingga masing-masing sudah punya kontribusi yang baik kepada induk perusahaan," ujar Toriq.
Mantan pemimpin redaksi Majalah Tempo dan Koran Tempo ini menjelaskan, penataan organisasi itu diharapkan memperkuat unit bisnis baru perseroan, seperti pengembangan media digital, riset, event organizer, rumah kreatif, perdagangan hingga bisnis properti. Selain menata organisasi, manajemen Tempo juga melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, yang dikenal dengan istilah berkembang bersama mitra.
Baca: Dua Wartawan Tempo Masuk Nominasi Swara Sarasvati 2016
Tempo Media Group antara lain bekerja sama dengan perusahaan lain untuk membuat majalah dengan segmentasi khusus. Seperti Travelounge yang diterbitkan bersama PT Angkasa Pura II, majalah Komunika dengan Universitas Terbuka. Melalui PT Matair, anak perusahaan Tempo Media Group, juga menerbitkan majalah Logistics dan BUMN Tracs.
Unit bisnis yang saat ini digenjot performanya adalah Tempo.co. “Mulai Maret lalu kami menjalin kerja sama dengan perusahaan investasi dari Singapura untuk memperkuat bisnis Tempo.co,” ujar Toriq sembari menambahkan bahwa unique visitor (jumlah pengunjung dalam kurun waktu tertentu) Tempo.co pada 2016 sudah mencapai 16 juta per bulan.
Toriq menjelaskan, potensi pendapatan iklan sangat menjanjikan pada lini usaha itu. Ini terbukti dari perolehan iklan digital Tempo sebesar 12,2 miliar pada 2015, naik hampir dua kali lipat dibanding tahun sebelunya, yang besarnya Rp 6,3 miliar. Pada 2016, angka tersebut menjadi Rp 16,6 miliar atau meningkat 36 persen. “Bisnis digital semakin menjanjikan seiring dengan terus meningkatnya jumlah pengguna Internet.”
LARISSA HUDA