TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menerapkan standar kebijakan yang ketat bagi daerah untuk mencapai target produksi hasil pertanian. Apabila suatu daerah tidak bisa memenuhi target produksi tersebut, ia mengancam akan menghentikan sementara anggaran pemerintah daerahnya.
"Tahun lalu ada 10 kabupaten tidak kami beri anggaran. Akhirnya mereka berlomba-lomba menaikkan produksi," katanya saat menyampaikan kuliah umum di Graha Sanusi Universitas Padjajaran, Senin, 15 Mei 2017.
Sebelumnya, Amran menargetkan Indonesia dapat menjadi lumbung pangan dunia pada 2045 dengan berbagai usaha peningkatan produksi pertanian. "Ke depan, solusi masalah pertanian Indonesia adalah naikkan indeks pertanaman dan produktivitas dengan teknologi," ujarnya.
Amran menuturkan potensi Indonesia untuk meningkatkan produksi pertanian sangat besar. Bahkan tak hanya dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri, tapi juga bisa menjadi negara pengekspor terbesar di dunia.
Sepanjang 2018-2021, pemerintah menargetkan swasembada pangan dengan peningkatan produksi di atas lima persen. "Sebanyak 100 persen kebutuhan pangan juga dipenuhi dari dalam negeri sehingga tidak ada lagi impor pangan," ucapnya.
Selain itu, Amran meminta setiap daerah yang berbatasan langsung dengan negara lain memaksimalkan pembangunan lumbung pangan di wilayah perbatasan. Agar proses ekspor pangan unggulan Indonesia ke luar negeri tercukupi. "Seperti di Kalimantan, jadi bisa mencukupi ekspor pangan ke negara tetangga," tuturnya.