TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang hari Raya Idul Fitri, kebutuhan uang tunai di sebuah wilayah biasanya mengalami kenaikan.
Bank Indonesia Perwakilan Nusa Tenggara Timur memperkirakan kebutuhan uang tunai jelang Hari Raya Idul Fitri di provinsi berbasis kepulauan itu naik sebesar 14,6 persen.
BACA JUGA :
- Nilai Tukar 10 Mei: Dolar Terdampak Aksi Pecat Trump, Rupiah Melemah
- Bursa Saham 10 Mei: Tambang Lagi-Lagi Pimpin Pelemahan Sektor
- Trump Pasok Senjata ke Milisi Kurdi
"Kalau melihat pertumbuhan kebutuhan penggunaan uang tahun 2015 berjumlah 0,77 persen dan pada tahun 2016 naik menjadi 18,26 persen maka diperkirakan tahun ini mengalami kenaikan 14,6 persen," kata Kepala BI Perwakilan NTT Naek Tigor Sinaga, di Kupang, Rabu, 10 Mei 2017.
Tigor mengatakan, perkiraan tersebut juga didukung semakin banyaknya kas titipan BI di sejumlah wilayah di provinsi yang tengah gencar-gencarnya mempromosikan kawasan wisatanya tersebut.
Saat ini sudah ada enam kas titipan BI, belum lagi dalam waktu dekat akan ditambah dua kas titipan lagi yakni di pulau Sumba dan pulau Alor agar transaksi dan peredaran uang berjalan lancar.
"Tahun lalu hanya ada enam kas titipan, tetapi untuk tahun ini kita tambah dua lagi kas titipan. KIta berharap agar ini bisa membantu masyarakat di kedua pulau itu," tambahnya.
Ia juga mengatakan, terjadinya kenaikan sebesar 14,6 persen itu juga dikarenakan kehadiran tiga Kas Titipan di tiga kota di NTT pada akhir tahun 2016 yakni Ende, Ruteng dan Lembata.
Lebih lanjut ia mengatakan sampai dengan awal Mei posisi stok keuangan BI NTT sendiri termasuk di enam kas titipan itu mencapai Rp 2,43 triliun.
"Jumlah tersebut akan kita ambil secara bertahap, dan kita antispasi sekitar Rp 400 miliar yang akan digunakan hingga akhir Mei 2017 ini," tambahnya.
Namun, jumlah Rp 400 miliar itu belum termasuk dengan untuk gaji pegawai maupun untuk tunjangan hari raya (THR) pada bulan Juni mendatang.
Oleh karena itu BI sendiri lanjutnya akan menyiapkan Rp 1,1-an triliun untuk membayar gaji pegawai dan THR pada Juni mendatang.
"Jadi kalau ditotal ada sekitar Rp 1,5 triliun yang kita siapkan untuk digunakan masyarakat NTT," demikian Tigor.