Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pencurian Ikan di Bitung, Nelayan Filipina Diduga Terlibat

image-gnews
Api dan asap keluar dari lambung kapal nelayan asing pelaku ilegal fishing yang ditenggelamkan di perairan Bitung, Sulawesi Utara, 20 Mei 2015. Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama TNI Angkatan Laut (AL) melakukan penenggelaman puluhan kapal ikan ilegal di sejumlah daerah di Indonesia. ANTARA FOTO
Api dan asap keluar dari lambung kapal nelayan asing pelaku ilegal fishing yang ditenggelamkan di perairan Bitung, Sulawesi Utara, 20 Mei 2015. Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama TNI Angkatan Laut (AL) melakukan penenggelaman puluhan kapal ikan ilegal di sejumlah daerah di Indonesia. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Tim investigasi yang dilakukan oleh tim media Jaring, Katadata, dan KBR menguak tabir praktik pencurian ikan di perairan Bitung, sebuah tempat strategis di ujung Sulawesi Utara, yang berbatasan langsung dengan negara Filipina. Tempat tersebut dikenal dengan kekayaan ikan melimpah, membuatnya menjadi surga para pencoleng ikan dari mancanega.

Baca: Curi Ikan, Kapal Asal Filipina Ditangkap Satgas

Filipina disebut-sebut sebagai salah satu negara yang terlibat dalam praktik ilegal fishing tersebut. Usai Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melakukan moratorium terhadap eks-kapal asing di perairan Indonesia pada 2014 lalu, hal tersebut memunculkan modus operasi baru yang kian masif. Antara lain serbuan kapal-kapal kecil alias pump boat berukuran 10 gross ton, pembuatan KTP palsu untuk makhoda dan anak buah kapal (ABK) asal General Santos Filiphina, dan ditengarai sejumlah Unit Pengelolaan Ikan di Bitung juga ikut terlibat dalam beragam pelanggaran ini.

Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti, hasil yang disebutkan dalam investigasi merupakan realita, bahkan ada kemungkinan ada modus-modus lain yang berkembang namun belum terkuak. “Yang kami lakukan, moratorium adalah untuk tujuan analisa dan investigasi. Saya waktu itu belum menyadari bahwa sumber daya alam tersebut sudah diambil begitu parah,” tutur Susi Pudjiastuti saat memberikan keynote speech dalam diskusi publik Merawat Surga Perikanan Bitung di Mid Plaza, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Mei 2017.

Simak: TNI AL Tangkap Kapal Filipina Pencuri Ikan

Berdasarkan data KKP, pada 2015 terjadi penurunan produksi perikanan di perairan Bitung sebesar 65,3 persen dari 143 ribu ton pada 2014 menjadi 49 ribu ton pada 2015. Produksi ikan tersebut sekitar 63 persen adalah ikan cakalang, 19 persen ikan tuna sirip kuning, 8 persen ikan tongkol, 6 persen ikan layang, dan 4 persen jenis ikan lainnya.

Adapun berdasarkan data dari General Santos Fish Port Complex, produksi perikanan mereka justru mengalami kenaikan sebesar 12,3 persen dari 194 ribu ton pada 2014 menjadi 218 ribu ton pada 2015, yang didominasi oleh ikan cakalang sebesar 76 persen, 10 persen ikan tuna sirip kuning, dan 14 persen merupakan ikan jenis lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pencurian ikan di Bitung dilakukan dengan berbagai modus. Dari hasil investigasi menunjukkan, salah satu tempat di General Santos, Tiongson Arcade, menyajikan berbagai hidangan laut. Seorang pemilik restoran mengaku, pasokan tuna itu berasal dari Bitung, dan ada pemasok yang rutin mengirimkan. “Kebanyakan berasal dari Indonesia, Thailand, Vietnam, bahkan Maladewa,” tuturnya.

Seorang pemain lama di sektor penangkapan ikan di Bitung bercerita, sebagian kapal eks-asing di sana sesungguhnya hanya berpindah tangan di atas kertas, namun pemilik aslinya merupakan pemilik modal asal Filipina, lokasi kapal itu dibuat. Adapun wakga negara Indonesia yang menjadi perpanjangan tangan pemodal di Filipina dikenal sebagai agen, yang tak hanya mendapatkan royalti per bulan, tetapi juga mendapatkan keuntungan dari biaya pengurusan izin dan persentase tertentu dari jumlah penangkapan ikan.

Ada juga modus pembuatan KTP palsu untuk nakhoda dan ABK asal Filipina yang menyusup menggunakan ratusan pump boat. Menurut catatan Pengawasan Sumber daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Bitung, pada 2015 terdapat 34 perkara pidana perikanan menggunakan kapal berukuran di bawah 10 gross ton dan melibatkan nelayan asal Filiphina. Angka tersebut melonjak 45 perkara di 2016. Dengan hanya membayar Rp 500 ribu kepada seorang lurah di Kabupaten Minahasa Utara, salah seorang nakhoda dari kapal asing KM D’Von Junel Abadiyon mengaku memiliki KTP elektonik yang dikeluarkan oleh Dinas Catatan Sipil Kota Bitung, pada 11 Agustus 2016 dan berlaku seumur hidup.

“Modus mereka memang menyamar sebagai orang SAPI,” ujar salah seorang anggota satuan tugas 115 KKP yang khusus dibentuk untuk memerangi praktik perikanan ilegal. Orang SAPi merupakan warga keturunan Filipina yang telah menetap di Sangir, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Hingga pertengahan Januari 2017, tercatat sudah sebanyak 167 warga negara asing yang menempati detensi PSDKP Bitung, seorang di antaranya merupakan warga negara Vietnam, sedangkan sisanya merupakan warga negara asing.

DESTRIANITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

17 hari lalu

Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.


Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

30 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama jajarannya bersiap memulai konferensi pers APBN Kita edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Sri Mulyani mengatakan, realisasi anggaran Pemilu 2024 hingga 29 Februari 2024 sebesar Rp 23,1 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.


Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

31 hari lalu

Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Maaruf Amin memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa 9 Januari 2024. Sidang kabinet membahas Peningkatan Kinerja Aparatur Sipil Negara Melalui Keterpaduan Layanan Digital Pemerintah. TEMPO/Subekti.
Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.


Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

31 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto/dok TEMPO/Fakhri Hermansyah TEMPO/Tony Hartawan
Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.


Produksi Garam Nasional Lampaui Target

57 hari lalu

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,


Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti. ANTARA
Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari Susi Pudjiastuti yang mengingatkan soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.


Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti. ANTARA
Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.


Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

8 Februari 2024

Susi Pudjiastuti. ANTARA
Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menolak keras rencana pemerintah membuka kembali keran ekspor benih lobster atau benur.


Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Begini Kondisinya Saat Ini

6 Februari 2024

TPNPB-OPM merilis foto pilot Susi Air asal Selandia Baru, Selasa 14 Februari 2023.
Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Begini Kondisinya Saat Ini

TPNPB-OPM menyatakan belum melepaskan pilot Susi Air lantaran pemerintah Indonesia dan pemerintah Selandia Baru belum mau berbicara dengan mereka.


TPNPB-OPM Bantah akan Bebaskan Pilot Susi Air Besok

6 Februari 2024

TNI-Polri menyiapkan operasi penyelamatan Pilot Susi Air yang disandera TPN Papua Barat sejak 7 Februari lalu.
TPNPB-OPM Bantah akan Bebaskan Pilot Susi Air Besok

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) membantah akan membebaskan pilot Susi Air besok