TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) berakhir melemah pada perdagangan hari ini, Selasa, 9 Mei 2017. IHSG ditutup turun 0,19 persen atau 10,81 poin ke level 5.697,06, setelah kemarin berakhir menguat 0,43 persen atau 24,48 poin ke posisi 5.707,86.
Pagi tadi, IHSG dibuka dengan kenaikan 0,39 persen atau 22,39 poin di posisi 5.730,25 dan bahkan sempat menyentuh level tertingginya di 5.745,85 sebelum berbalik ke zona merah menjelang akhir sesi I. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG telah bergerak di kisaran 5.693,67 – 5.745,85.
Dari 544 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 115 saham menguat, 226 saham melemah, dan 203 saham stagnan. Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir negatif, dipimpin oleh sektor tambang (-2,42 persen) dan pertanian (-1,09 persen).
Adapun, sektor konsumer dan perdagangan masing-masing naik 0,92 persen dan 0,33 persen. Menurut tim riset Sinarmas Sekuritas, investor direkomendasikan wait and see mempertimbangkan hasil keputusan S&P pada akhir bulan ini.
Sementara dari kabar global, pasar tertekan oleh data perdagangan impor dan ekspor China yang ternyata lebih lambat pada periode April dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Ekspor China pada periode April mengalami pertumbuhan hanya sebesar 14,3 persen YoY (prior 22,3 persen), sedangkan impor tumbuh sebesar 18,6 persen (prior 26,3 persen).
IHSG melemah di saat mayoritas bursa saham lainnya di Asia Tenggara terlihat ikut melemah dengan indeks FTSE Malay KLCI (-0,09 persen), indeks PSEi Filipina (-0,49 persen), dan indeks SE Thailand (-0,48 persen), sedangkan indeks FTSE Straits Time Singapura naik 0,27 persen.
Di kawasan Asia lainnya, pergerakan bursa saham Jepang hari ini berakhir melemah, setelah kemarin berakhir menguat lebih dari dua persen, di saat para investor mencermati aliran laporan keuangan korporasi.
Perdagangan dalam indeks Kospi Korsel hari ini ditiadakan di saat para warganya berbondong-bondong menggunakan hak suara mereka untuk memilih pemimpin baru pasca tergulingnya Presiden Park Geun-hye yang terganjal skandal korupsi.
Indeks saham acuan China berakhir flat, namun kekhawatiran investor tentang aturan finansial yang lebih ketat di negara tersebut masih tertinggal.
Sementara itu, pergerakan indeks Hang Seng di Hong Kong berakhir di level tertinggi dalam 21 bulan, ditopang oleh rebound tajam pada saham sumber daya serta berlanjutnya aliran dana masuk dari daratan utama China.
Penguatan Hang Seng hari ini berlawanan dengan tren pada sebagian besar pasar Asia, di saat para investor mencari katalis berikutnya setelah pemilihan presiden Prancis.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 ditutup melemah 0,25 persen atau 1,26 poin ke 502,82, setelah dibuka dengan kenaikan 0,72 persen atau 3,65 poin di posisi 507,73.