TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2017 tumbuh sebesar 5,01 persen dibandingkan pada kuartal I-2016 sebesar 4,92 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto mengatakan, dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 9,10 persen. Disusul dari sektor jasa lainnya sebesar 8,01 persen, serta dari sektor transportasi dan pergudangan sebesar 7,65 persen.
"Pertumbuhan ini lebih tinggi dari triwulan IV-2016 dan triwulan I-2016. Mudah-mudahan kuartal berikutnya lebih tinggi lagi," ujar Suhariyanto dalam konferensi pers di Kantor Badan Pusat Statistik, Jakarta Pusat, Jumat, 5 Mei 2017.
Baca:BPS: Pekerja Masih Didominasi Laki-laki
Adapun dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2017 terhadap kuartal I-2016 terjadi di semua komponen. Pertumbuhan tertinggi dari Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 8,04 persen, diikuti oleh Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) sebesar 8,02 persen, dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 4,93 persen.
Suhariyanto menambahkan, perekonomian Indonesia berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku (ADHB) pada kuartal I-2017 mencapai Rp 3.227,2 triliun, meningkat dibandingkan ADHB pada kuartal I-2016 sebesar Rp 2.932,4 triliun.
Simak: BPS: Angka Pengangguran Mengalami Penurunan pada Februari 2017
Selain itu, ekonomi Indonesia pada kuartal I-2017 terhadap kuartal IV-2016 yang turun sebesar 0,34 persen (q-to-q), dari sisi produksi penurunan disebabkan oleh kontraksi yang terjadi pada beberapa lapangan usaha. Sedangkan dari sisi pengeluaran disebabkan oleh kontraksi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah yang turun 45,54 persen dan Pembentukan Modal Tetap Bruto yang turun 5,42 persen.
Adapun struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan I-2017 didominasi oleh kelompok Provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yakni sebesar 58,49 persen, diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 21,95 persen, dan Pulau Kalimantan Sebesar 8,33 persen.
DESTRIANITA