TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, masih ada kesenjangan yang tinggi antara tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) berdasarkan jenis kelamin pada Februari 2017, yakni masih didominasi oleh laki-laki.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto, TPAK laki-laki pada Februari lalu sebesar 83,05 persen, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 83,46 persen. Sedangkan TPAk perempuan hanya 55,04 persen, namun meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 52,71 persen.
"Namun dibandingkan periode yang sama tahun lalu, TPAK perempuan mengalami kenaikan sebesar 2,33 persen poin, sementara TPAK laki-laki justru mengalami penurunan sebesar 0,41 persen poin," ujar Suhariyanto dalam acara konferensi pers di Badan Pusat Statistik, Jakarta Pusat, Jumat, 5 Mei 2017.
Baca: BPS: Sektor Pertambangan Mengalami Penurunan pada Kuartal I 2017
Deputi Bidang Statistik Sosial M Sairi Hasbullah menambahkan, peningkatan partisipasi kerja perempuan pada Februari 2017 menandakan bertambahnya perempuan yang terlibat dalam dunia kerja. Meski pada kenyataannya sebenarnya dari data yang terserap berasal dari pekerja keluarga di sektor pertanian.
"Jadi pada masa panen itu, istri, anak perempuan, ikut membantu panen. Jadi bukan karena peningkatan di sektor produktif lain, tapi pekerja keluarga yang meningkat," kata Hasbullah.
Simak: BPS: Sektor Informasi Komunikasi Penyumbang Ekonomi Tertinggi
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik mencatat, jumlah angkatan kerja Indonesia pada Februari 2017 sebanyak 131,55 juta orang. Jumlah tersebut naik sebesar 6,11 juta orang dibandingkan Agustus 2016, dan naik sebesar 3,03 persen atau 3,88 juta orang dibandingkan Februari 2016.
Adapun jumlah penduduk yang sudah bekerja di Indonesia pada Februari 2017 sebanyak 124,54 juta orang, naik 6,13 juta orang dibandingkan keadaan semester lalu, dan bertambah 3,89 juta orang dibanding Februari 2017.
DESTRIANITA