TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memastikan kesiapan untuk menyiapkan layanan pembayaran nontunai secara menyeluruh untuk pembayaran jalan tol.
Direktur Konsumer Bank BRI Sis Apik Wijayanto mengatakan tidak perlu ada persiapan berlebihan untuk melayani pembayaran tol secara nontunai mengingat kini Bank BRI bersama Himpunan Bank Negara (Himbara) sudah mengadakan kartu e-Toll menggunakan Brizzi.
Baca:
INDEKS BISNIS27 5 MEI: Berbalik Naik Tipis di Akhir Sesi I. Ini Saham Pendorongnya
DEMO 505: Ini Situasi di Masjid Istiqlal
“Kesiapan, ya, sudah siap karena sekarang pun Bank BRI dan Himbara sudah melayani pembayaran nontunai tol. Nanti tinggal mesin di pintu gerbang tol diganti (menjadi lintas provider),” ucapnya kepada Bisnis, Jumat, 5 Mei 2017.
Penggantian mesin di gerbang tol dilakukan agar bisa melayani tidak hanya kartu e-Toll dari bank BUMN, tapi juga swasta. Secara umum, tak banyak perubahan dalam penyediaan infrastruktur untuk kartu e-Toll, tinggal dibuat agar mesin tapping bisa menerima semua kartu uang elektronik.
Pembayaran tol secara nontunai di berbagai ruas bakal mempengaruhi volume transaksi uang elektronik di dalam negeri. Selain itu, pasti mendongkrak jumlah pengguna tol dengan kartu yang sekarang baru 23 persen.
Namun Sis Apik tak berkomentar saat ditanya tentang seberapa besar pembayaran tol nontunai secara serentak akan mendongkrak volume transaksi uang elektronik Brizzi. Sis Apik hanya menuturkan, “(Mesin tapping multikartu) sudah bisa jalan mulai Oktober.”
Sebelum meluncurkan wacana pembayaran tol serentak secara nontunai, BRI menargetkan nilai transaksi Brizzi pada 2017 menyentuh Rp 28,6 miliar. Jumlah itu naik dari target tahun lalu Rp 22 miliar dengan frekuensi transaksi 2,21 juta kali transaksi.