TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menyatakan tak akan ada revisi Proyek Strategis Nasional (PSN) lagi. Hal itu senada dengan pernyataan Presiden Joko Widodo, yang mengimbau agar tidak ada usul PSN baru lagi.
”Revisi PSN tahun ini akan menjadi yang terakhir untuk pemerintahan ini,” ujar Darmin saat dicegat di Istana Kepresidenan, Rabu, 3 Mei 2017.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan 225 PSN yang tertuang di Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 telah dievaluasi. Hasilnya, sebanyak 20 proyek sudah selesai, 94 proyek memasuki tahap konstruksi, 13 pada fase transaksi, dan 83 proyek dalam tahap perencanaan.
Baca: Istana Bantah Ekonom Asing soal Data Ekonomi Jokowi
Menyusul evaluasi itu, Presiden Jokowi menyatakan sudah menerima usul pengeluaran PSN sebanyak 7 persen dari 225 PSN. Selain itu, menerima usul penambahan 55 PSN baru serta 1 program. Ia berkata akan menerimanya apabila PSN itu memang benar-benar perlu dan sudah diseleksi ketat.
Darmin menuturkan, Presiden sudah menyetujui 55 PSN plus 1 program tambahan tersebut pada rapat terbatas yang digelar pada Rabu sore, 3 Mei 2017. Namun, seperti yang telah dikatakan, hal itu harus menjadi revisi terakhir dan tidak boleh ada tambahan berikutnya.
Simak: Penerimaan Bea dan Cukai hingga April 2017 Capai Rp 29,4 Triliun
Dengan kata lain, sekarang ada 245 PSN dan 2 program di pemerintahan Presiden Jokowi. “Syarat PSN adalah harus dibangun sebelum 2018. Berarti, pada 2019 pemerintahan habis, jangan ditambah lagi,” ucapnya.
Sebagai catatan, salah satu program baru yang diterima Presiden Jokowi adalah pengadaan Pesawat Terbang N 245.
ISTMAN M.P.