TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah memiliki utang kepada Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPBD) Kelapa Sawit. Pemerintah berutang untuk menambal kekurangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016.
Baca: Korporasi Belanda Jajaki Investasi Sawit Berkelanjutan
Sri Mulyani mengatakan pemerintah meminjam sebesar Rp 2 triliun tahun lalu. "Kementerian Keuangan terpaksa meminjam uangnya dan akan segera mengembalikannya," kata dia di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa, 2 Mei 2017.
Sri Mulyani menjamin dana tersebut akan dikembalikan. Ia akan mengusulkan alokasi dana untuk membayar utang lewat APBN Perubahan 2017.
Simak: Pemerintah Pakai Diplomasi Hadapi Resolusi Sawit Uni Eropa
Kementerian Keuangan mencatat realisasi anggaran 2016 mengalami defisit sebesar Rp 307,7 triliun atau 2,46 persen dari produk domestik bruto (PDB). Defisit terjadi karena belanja negara mencapai Rp 1.859 triliun, sementara pendapatan negara hanya Rp 1.551,8 triliun.
Baca:
Sri Mulyani berjanji mengelola APBN yang lebih tepercaya dan terprediksi. "Jadi tidak perlu pinjam dari BPBD untuk menyelamatkan APBN."
VINDRY FLORENTIN