TEMPO.CO, Bogor - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat 25 BUMN mengalami kerugian pada triwulan I 2017. Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan perusahaan-perusahaan BUMN merugi pada triwulan I sudah biasa.
"Biasanya memang triwulan I banyak yang mengalami kerugian. Biasanya, (triwulan II) pendapatannya mulai naik," kata Rini dalam media gathering Kementerian BUMN di Wikasatrian, Bogor, Jumat malam, 28 April 2017.
Baca: 25 BUMN Rugi Rp 3 Triliun Awal 2017
Berdasarkan data Kementerian BUMN, jumlah ini menurun jika dibandingkan triwulan I 2016 yang mencapai 27 BUMN dengan nilai kerugian Rp 3,2 triliun. "Biarpun triwulan I ini lebih sedikit dibanding triwulan I tahun lalu, tapi memang masih cukup tinggi," ujar Rini.
Sekretaris Menteri BUMN Imam Apriyanto Putro menjelaskan kerugian total yang dialami 25 BUMN tersebut sekitar Rp 3 triliun. "Pada 2017, ditargetkan hanya lima BUMN yang rugi dengan nilai Rp 499 miliar," kata Imam, Jumat, 28 April 2017, "Tapi, komitmen Bu Menteri di 2017 ini tinggal satu yaitu Merpati. Merpati memang sudah tidak beroperasi."
Berdasarkan data Kementerian BUMN, kerugian BUMN menurun jika dibandingkan triwulan I 2016 yang hanya Rp 3,2 triliun dari 27 BUMN. Nah, kerugian BUMN pada 2016 secara keseluruhan Rp 5,6 triliun dari 22 BUMN.
Baca: Aset BUMN 2017 Diperkirakan Naik 11 Persen
Imam menolak menyebutkan BUMN mana saja yang merugi pada triwulan I 2017. Dia hanya menyebutkan bahwa BUMN yang mengalami kerugian terbesar adalah Perum Bulog. Menurut data Kementerian BUMN, pada triwulan I 2017, Perum Bulog merugi Rp 903 miliar. Kementerian BUMN menargetkan hanya lima BUMN saja yang merugi pada 2017 ini.
BUMN pada triwulan I 2017 membukukan laba hingga Rp 43 triliun. Kementerian BUMN menargetkan laba 118 BUMN selama 2017 mencapai Rp 197 triliun. Tahun lalu, BUMN mencatatkan laba Rp 164 triliun.
Adapun pendapatan BUMN, menurut data Kementerian BUMN, Rp 431 triliun pada triwulan I ini. Targetnya, BUMN membukukan pendapatan hingga Rp 2.116 triliun pada 2017. Sedangkan pendapatan seluruh BUMN pada 2016 sebesar Rp 1.802 triliun.
ANGELINA ANJAR SAWITRI