TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan konstruksi Malaysia, Eversendai, menyatakan minatnya berinvestasi di Indonesia, khususnya dalam proyek properti, migas, petrokimia, listrik, dan EPC (engineering, procurement, and construction).
“Mereka juga tertarik melakukan joint venture dalam skala medium dengan perusahaan Indonesia,” ucap Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo dalam keterangan tertulis seusai pertemuan dengan Eversendai, Selasa, 25 April 2017.
Baca: Jelang Ramadan, Pedagang Khawatir Harga Telur Melonjak
Eko berujar, dalam diskusi dan presentasi oleh PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Truba Jaya, dan PT Rukun Rahardja, dibahas sejumlah proyek lebih detail. Rencananya, akan dilakukan pertemuan lanjutan di Jakarta pada awal Mei mendatang.
Eversendai sebelumnya telah mengerjakan proyek-proyek besar dunia, seperti Petronas Twin Tower 2, Burj Khalifa, Capital Gate, dan The New Doha International Airport. Saat ini, Eversendai tengah proses membangun gedung tertinggi di Malaysia, yaitu Merdeka PNB 118.
Sementara itu, perusahaan infrastruktur dan konstruksi Malaysia yang merupakan anak perusahaan Khazanah Nasional Berhad, United Engineers Malaysia Group BHD (UEM), saat ini memiliki investasi dalam proyek Jalan Tol Cirebon-Palimanan (Cipali) melalui PT Lintas Marga Sedaya.
Baca: Gunungkidul Dipadati Lebih dari 60 Ribu Wisatawan
UEM juga akan melakukan pertemuan lanjutan di Jakarta pada awal Mei 2017 dengan PT Pembangunan Perumahan dan PT Wijaya Karya. Pertemuan itu, antara lain, untuk membicarakan prospek sejumlah proyek pembangunan jalan tol, seperti proyek Serang-Panimbang Highway dan Bandung Intra Urban Highway.
GHOIDA RAHMAH