TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada pekan depan diperkirakan bergerak terbatas. Menurut analis saham dari Reliance Securities Lanjar Nafi, secara teknikal terbatasnya pergerakan indeks terlihat dari kondisi harga IHSG yang cenderung mendekati area batas atas, serta pola pergerakan cenderung menurun (bearish) dalam jangka menengah.
“Sehingga diperkirakan pergerakan IHSG rentan dan akan berada pada level support 5.540 dan resisten 5.700 pada pekan depan,” tutur Lanjar Nafi dalam pesan tertulisnya, Sabtu, 22 April 2017.
Baca: Dalam Sepekan, IHSG Menguat 0,85 Persen
IHSG bergerak mixed sepanjang pekan kemarin dengan diawali tekanan pada awal pekan. Selain itu perdagangan diselingi libur pada Rabu lalu karena pemilihan gubernur DKI Jakarta. Namun di akhir pekan IHSG ditutup menguat cukup signifikan seiring aksi beli investor pada pekan ini yang cukup tinggi yakni mencapai Rp 3,31 triliun.
Pada penutupan perdagangan pada Jumat, 21 April 2017 kemarin, IHSG ditutup menguat 1,24 persen atau 69,16 poin ke level 5.664,47, dari hari sebelumnya di level 5.595,30. Perdagangan kemarin melibatkan perdagangan 10,31 miliar unit saham yang ditransaksikan sebanyak 246,45 ribu kali dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,80 triliun.
Simak: Menko Darmin: Lahan Prona Siap Dilegalisasi
Pada pekan besok, sentimen yang akan menyita data investor adalah data ekonomi, antara lain keputusan kebijakan moneter di Asia dan Eropa dalam bentuk instrumen suku bunga dan beberapa data penjualan serta tingkat inflasi. Selain itu GDP Amerika juga akan dirilis pada akhir pekan depan.
Lanjar menambahkan, beberapa saham yang dapat dicermati pergerakannya pada pekan depan antara lain PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), dan PT Medco Energi International Tbk (MEDC).
DESTRIANITA