TEMPO.CO, Lombok - General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok I Gusti Ngurah Ardita mengatakan pihaknya tengah mengembangkan kapastias bandara tersebut. Pengembangan kapasitas bandara, kata dia, dilakukan sejak tahun lalu.
"Luas lahan kami masih cukup banyak, pengembangan masih terbuka," kata Ardita saat ditemui di Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis, 20 April 2017.
Ardita menuturkan total pembangunan ini akan menelan biaya sebesar Rp 200 miliar. Pengembangan ini dilakukan karena kondisi traffic penumpang yang terus meningkat di tiap tahunnya. "Ini karena kondisi traffic di sini."
Baca: Hari Raya Galungan, Bandara I Gusti Ngurah Rai Pasang 100 Penjor
Menurut Ardita pengembangan bandara ini dilakukan dengan konsep efektif dan efisien namun tetap memenuhi standar. Angkasa Pura I juga memulai pengembangan pembangunan seperti apron dan terminal, baru setelah itu dilakukan pengembangan runway.
Proyek pengembangan terminal, kata Ardita, akan dilakukan pengembangan terminal di lantai tiga dengan luas 1.600 meter persegi. Selain itu juga akan proyek penataan taman yang diharapkan mempercantik tampilan bandara itu.
Baca: Sebentar Lagi, Boeng 777 Bisa Mendarat Langsung di Kulon Progo
Sejumlah pekerjaan diketahui sudah berjalan sejak tahun lalu seperti penataan taman dan pembenahan toilet. Tahun ini, pengembangan akan berfokus pada perluasan apron dan penataan lantai tiga terminal sebagai ruang tunggu keberangkatan.
Sejumlah proyek ini memiliki kontrak tahun jamak dan sejumlah proyek seperti pembangunan selesar seluas 120 meter juga akan masuk proses tender.
Ardita bersyukur mempunyai banyak lahan di bandara. Luas lahan di bandara seluas 553 hektar, namun baru digunakan sebesar 50 persen. "Rencana pengembangan di tempat lain sulit, karena lahannya susah."
Lalu lintas penumpang di Bandara Internasional Lombok 3,4 juta penumpang di 2016 atau mengalami peningkatan sebesar 34 persen. Tahun sebelumnya, traffic di bandara tersebut mencapai angka 2,5 juta penumpang.
DIKO OKTARA