TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengurus Harian Asosiasi Pengusaha Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani, berharap terpilihnya gubernur baru DKI Jakarta, Anies Baswedan, dapat meningkatkan dunia usaha di Jakarta. Menurut Shinta, masalah yang dihadapi dunia usaha lebih banyak muncul dari sektor pemerintah yaitu banyak peraturan daerah dan regulasi lain yang menghambat dunia bisnis.
Baca: Anies: Jakarta Harus Jadi Pintu Gerbang ASEAN
“Ada hubungan penggunaan lahan area yang boleh atau tidak, itu ada beberapa aturan. Batasan pembangunan (building limit) itu juga perlu dilihat,” ucap Shinta dalam acara Indonesia Summit Back On Track di Hotel Shangri La, Jakarta Pusat, Kamis, 20 April 2017.
Yang kedua, Shinta meminta perbaikan sektor transportasi dan infrastruktur untuk mengatasi kemacetan. Karena itu Apindo mendorong percepatan pembangunan MRT. “Ini harus dilancarkan. Jangan karena ada pemerintah, ini menjadi kendala. Saya pikir ini menjadi PR pemerintah yang baru,” kata Shinta.
Baca: Gerindra Kerahkan Kader Daerah Jaga TPS di Pilkada DKI 19 April
Shinta mengatakan para investor banyak mengkhawatirkan isu agama, ras, dan suku pada proses pilkada kemarin. Ini dikhawatirkan dapat memberikan iklim buruk untuk investasi. Karena itu setelah pilkada selesai, dan pemimpin baru terpilih, Shinta berharap Anies-Sandi segera melakukan rekonsiliasi dengan Basuki-Djarot. Pemprov DKI juga diharapkan bekerja sama dengan pemerintah pusat dan partai politik pendukung untuk bersama menata Jakarta.
“Yang dikhawatirkan itu apa yang terjadi di Jakarta diduplikasi ke daerah lain. Bahwa faktor suku dan agama bisa memenangkan kontes. Jadi ke depannya seperti apa,” kata Shinta.
Simak: Kenapa Ahok Anggap Anies Membingungkan Soal Anak Putus Sekolah?
Menurut Shinta, sebagai gubernur baru, Anies bisa melihat kesempatan dan peluang bisnis di Jakarta sangat besar seperti properti. Namun, Anies juga harus mengetahui betul wilayah Jakarta yang memerlukan masterplan yang jelas.
Ini karena di Jakarta banyak dijumpai daerah kumuh dan kurangnya daerah hijau sehingga rancangan pembangunan harus disusun menyeluruh. “Mau seperti apa, apa yang bisa dibangun, apa yang tidak bisa dibangun? Bagaimana memaksimalkan area untuk mengembangkan bisnis yang lebih besar? Itu semua harus ada aktornya, masyarakat bawah, menengah, atas itu harus di cover,” ucap Shinta.
DESTRIANITA