TEMPO.CO, Jakarta - Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada Rabu atau Kamis pagi WIB, 20 April 2017, setelah turun ke posisi terendah dalam tiga minggu di sesi sebelumnya.
Ketegangan geopolitik yang terus meningkat di Semenanjung Korea telah mendorong permintaan pasar terhadap mata uang 'safe haven,' seperti Yen Jepang, pada awal pekan ini.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,73 persen menjadi 99,560 di akhir perdagangan pada Selasa, 18 April 2017, tingkat terendah dalam tiga minggu terakhir.
Tanpa data ekonomi utama yang keluar pada Rabu, 19 April 2017, indeks dolar AS berbalik naik atau 'rebound' 0,23 persen dan diperdagangkan di 99,731 pada akhir perdagangan.
Simak pula:
Kadin: Pesiden Siapkan Dana Rp 15,5 Triliun untuk Jalan Papua
Biaya Produksi Minyak Blok Cepu US$ 2,4 Per Barel
Rute Pesawat Perintis Sumenep - Surabaya Sepi Penumpang
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,0721 dolar AS dari 1,0729 dolar AS, dan pound Inggris turun menjadi 1,2790 dolar AS dari 1,2841 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia merosot menjadi 0,7499 dolar AS dari 0,7558 dolar AS.
Dolar AS dibeli 108,72 yen Jepang, lebih tinggi dari 108,550 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS juga menguat menjadi 0,9976 franc Swiss dari 0,9962 franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,3481 dolar Kanada dari 1,3380 dolar Kanada.
ANTARA