TEMPO.CO, Purwokerto - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti meminta perguruan tinggi mendirikan jurusan kelautan dan perikanan. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah menjadikan RI sebagai negara poros maritim dunia.
Baca: Menteri Susi Ingin Pengusaha Jepang Lari Lebih Kencang
Menurut Susi Pudjiastuti, Indonesia memiliki garis pantai terpanjang di dunia dengan potensi kelautan dan perikanan berlimpah. Untuk itu, perlu didukung oleh pengelolaan sumber daya perikanan yang tepat. "Perguruan tinggi berperan menciptakan kedaulatan perikanan dan kelautan di Indonesia,' ujar Susi di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Rabu, 19 April 2017.
Susi Pudjiastuti melanjutkan selama 2,5 tahun terakhir, pemerintah berupaya menjadikan Indonesia sebagai negara poros maritim dunia. Untuk itu, berbagai peraturan yang mendukung diterbitkan antara lain Peraturan Presiden no 44 tentang sumber daya laut.
Baca: Menteri Susi Minta Ratusan ABK Asal Indonesia Diberi Asuransi
Dia juga mengklaim, pemerintah telah menindak tegas pencurian ikan yang telah berlangsung bertahun-tahun. Pencurian ikan dilakukan oleh kapal-kapal besar berbendera asing. Akibat tindakan tegas pemerintah, menurut Susi Pudjiastuti, sekitar 115 perusahaan perikanan dengan nilai investasi US$ 4-5 miliar dolar pun bangkrut. “Ada satu perusahaan di Thailand yang omset per tahunnya US$ 3,5 miliar bangkrut, sekitar 90 persen ikan-ikan itu diperoleh di Maluku,” katanya.
Susi Pudjiastuti berencana pula mewujudkan asuransi nelayan yang preminya dibayar pemerintah. Nelayan yang meninggal di laut akan mendapat insentif Rp 200 juta, meninggal di darat sebesar Rp 150 juta, mengalami cacat sebesar Rp 100 juta, dan mengalami sakit sebesar Rp 20 juta.
Hal itu dinilai adalah upaya regenerasi nelayan. Laut adalah sumber daya alam yang sepenuhnya diberikan anak bangsa,” katanya.
BETHRIQ KINDY ARRAZY