TEMPO.CO, Jakarta - Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi dunia pada 2017-2018 bakal menunjukkan pertumbuhan yang kuat. Hal itu tak lepas dari berlanjutnya momentum positif yang telah terjadi sejak pertengahan tahun lalu.
IMF dalam laporan World Economic Outlook (WEO) April 2017 memproyeksikan, produk domestik bruto (PDB) dunia akan tumbuh 3,5 persen pada tahun ini, atau naik dari 3,1 persen pada 2016. Pertumbuhan tipis akan kembali berlanjut pada 2018 dengan mencapai 3,6 persen.
“Momentum positif dalam ekonomi global telah terbangun sejak pertengahan tahun lalu. Pertumbuhan ekonomi yang merata telah terjadi di mayoritas negara maju, berkembang dan berpendapatan rendah,” kata Maurice Obstfeld, Konselor sekaligus Kepala Departemen Penelitian IMF, dalam keterangan resminya, Rabu, 19 April 2017.
Baca: Laju Rupiah Hari Ini Didominasi Sentimen Pilkada DKI
Dia juga menyebutkan bahwa pulihnya sektor manufaktur di sejumlah negara ekonomi utama dunia yang dibarengi oleh naiknya aktivitas perdagangan dunia, membuat pertumbuhan ekonomi sejumlah negara turut terakselerasi.
Kondisi terbaru tersebut membuat IMF memberanikan diri untuk merevisi naik proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2017 sebesar 0,1 persen dari laporan sebelumnya yang diterbitkan pada Januari.
Sentimen positif terbesar bagi perekonomian dunia a.l. datang dari Eropa dan Asia. Khusus untuk Asia, sentimen itu datang dari melesatnya sejumlah data ekonomi di Cina dan Jepang.