TEMPO.CO, Jakarta - PT. Pos Indonesia Cabang Ambon akan menjajaki layanan pengiriman ekspor langsung ke sejumlah negara dari ibu kota provinsi Maluku melalui layanan pos ekspor.
"Kita kedepan akan menjajaki layanan pos ekspor langsung dari Ambon ke luar negeri, terutama produk perikanan," kata Alex Nitalessy, Wakil Kepala kantor Pos Ambon, Rabu 19 April 2017.
Untuk merealisasikan layanan pengiriman ekspor langsung ke sejumlah negara, Alex akan melakukan koordinasi dengan kantor Bea Cukai Ambon.
Baca: Percepat Pengiriman Barang, PT Pos Lirik KAI
Kantor pos melayani pengiriman paket pos dari dan ke luar negeri harus memenuhi persyaratan tertentu agar menjadi Kantor Pos Lalu Bea. Persyaratan itu antara lain menyediakan tempat khusus untuk pemeriksaan paket pos oleh Otoritas Bea Cukai dan diawasi oleh Bea Cukai.
Selain melakukan pemeriksaan kiriman barang paket pos, Kantor Bea Cukai yang berada di Kantor Pos nantinya juga berkewajiban melakukan monitoring realisasi penerimaan bea masuk dan pajak - pajak lainnya.
Baca: Bisnis Jasa Nitip, Mulai Jutaan Hingga Miliaran Rupiah
Monitoring dilakukan untuk memastikan realisasi pembayaran bea masuk dan pajak lainnya. Tak hanya itu, Bea Cukai juga memonitor kemungkinan penolakan si penerima paket pos karena alasan tidak sanggup bayar bea masuk dan pajak - pajak lainnya.
Ia mengemukakan, pos ekspor adalah varian produk dari Paket Cepat Internasional untuk pengiriman barang ke luar negeri dengan berat lebih dari 10 kilogram hingga 300 kilogram, ditujukan bagi pengirim bisnis terutama UKM, dengan target waktu H+ 4 sampai dengan H+8.
Pos Ekspor adalah layanan termudah yang dikeluarkan oleh PT Pos Indonesia untuk melakukan pengiriman ekspor. Saat ini layanan Pos Ekspor dapat dilayani di 21 kantor pos. Di antaranya kantor pos (KP) Medan, KP Jakarta Pusat, KP Jakarta Barat, KP Jakarta Selatan, KP Jakarta Timur, KP Jakarta Utara, KP Surabaya, KP Denpasar, dan KP Makassar.
PT. Pos Indonesia Cabang Ambon telah melakukan kerjasama dengan kargo Garuda Indonesia untuk proses pengiriman barang antar bandara dalam negeri. Namun pengiriman ini belum menjangkau langsung ke pengirim. Umumnya barang kiriman melalui kargo adalah produk perikanan.
"Produk yang mendominasi yakni hasil laut seperti ikan, kepiting, lobster dan beberapa hasil laut lainnya yang dikirim ke sejumlah daerah di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya dan Denpasar, selanjutnya dilakukan ekspor ke luar negeri," kata dia.
ANTARA