TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia (persero) Tbk. tengah mengevaluasi sejumlah rute penerbangan ke destinasi prioritas, salah satunya penerbangan di secondary city yang ada di China. “Semua destinasi itu sedang kami review, terlebih yang dari Chengdu dan 6 destinasi lainnya di China. Untuk destinasi utama di China, tahun ini sudah berjalan dengan baik,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala Nugraha Mansury, mengutip keterangan resminya Selasa, 18 April 2017.
Baca: Garuda Indonesia Masuk 10 Besar Maskapai Penerbangan Terbaik
Jika dirinci, rute Garuda Indonesia ke Guangzhou, Beijing dan Shanghai sudah berjalan, sedangkan Jakarta-Guangzhou sudah ada 7 kali dalam seminggu. Sebaliknya rute Denpasar-Guangzhou sudah beroperasi sebanyak 3 kali dalam seminggu.
Selain itu, Garuda Indonesia juga sedang mengkaji tiga destinasi lain, yaitu Amerika, Chengdu dan Moskow. Untuk penerbangan ke Amerika masih memiliki kendala license transit di Narita Jepang. Jika itu sudah keluar akan bagus jadi dari Jakarta-Narita-Honolulu-Los Angeles,” katanya.
Baca: Pahala Nugraha Mansury, Dirut Baru Garuda Indonesia
Guna meningkatkan konektivitas, Garuda Indonesia memastikan adanya rute penerbangan ke sepuluh destinasi prioritas atau Bali Baru. Adapun 10 destinasi wisata prioritas dari Kementerian Pariwisata adalah Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Tanjung Lesung (Banten), Morotai (Maluku Utara), dan Tanjung Kelayang (Bangka Belitung).
“Direct flight ke 10 destinasi prioritas itu sudah ada kepastian. Garuda akan mendarat di 10 destinasi itu. Jika tidak ada kendala, Juli tahun ini lisensinya segera keluar,” ujar Pahala.
