TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Perum Bulog Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar), Dindin Syamsuddin menjamin stok beras dipastikan aman selama dua tahun kedepan. Saat ini tercatat 194 ribu ton beras yang tersebar di Gudang Bulog Sulselbar.
"Tak perlu khawatir untuk stok beras, kita menyuplai ke sejumlah Kawasan Timur Indonesia. Terakhir kita suplai di 20 ribu ton beras ke DKI Jakarta," ucap Dindin Syamsuddin, Selasa 18 April 2017.
Menurut dia, pengiriman beras ke luar dilakukan karena konsumsi di Sulselbar tak begitu besar. Dindin mengungkapkan tingkat konsumsi beras di wilayahnya sekitar 7-8 ribu ton per bulan.
Baca: Bulog Tetapkan Margin Laba Pengusaha Rumah
Karena itu, lanjut Dindin, orang Sulawesi Selatan patut berbangga bisa memberikan makan kepada rakyat Indonesia. Ia menuturkan produksi gabah kering giling di Sulsel menembus 5,8 juta ton beras sepanjang 2016. "Kelebihan beras di Sulsel kita pasok ke 22 provinsi di Indonesia," ucap Dindin.
Baca: Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pokok Untuk Ritel Modern
Selain itu, lanjut Dindin, pihaknya juga menyiapkan anggaran sebesar Rp 4 triliun untuk penyerapan beras petani pada 2017. Dana itu untuk menyerap 418 ribu ton beras petani. "Kami bekerja setiap hari. Tidak ada libur," tuturnya.
Dindin bangga dengan penyerapan beras di Sulselbar di awal April. Menurut dia, Sulsel berada diperingkat pertama penyerapan beras di Indonesia, dengan capaian 132 ribu ton. "Capaian penyerapan Sulsel di atas daerah yang dikenal sebagai lumbung pangan, seperti Jawa Timur dan Jawa Barat. Rata-rata penyerapan nasional berkisar 19 persen dan Sulsel menghampiri 32 persen," imbuhnya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (KPTPH) Sulsel, Fitriani, berencana terus meningkatkan produksi Gabah Kering Giling (GKG) dengan berbagai cara dan inovasi, termasuk mencetak sawah baru.
"Tahun lalu, kita surplus beras hingga jutaan ton. Tahun ini target produksi GKG berada ditingkatkan 6,2 juta ton,"kata dia.
DIDIT HARIYADI