TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor Maret 2017 meningkat 15,68 persen menjadi US$ 14,59 miliar dibandingkan dengan bulan sebelumnya US$ 12,61 miliar.
Kenaikan tersebut ditopang oleh kenaikan harga sejumlah komoditas ekspor nonmigas, termasuk batu bara. Secara tahunan, ekspor juga meningkat 23,55 persen dibandingkan dengan Maret 2016.
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan peningkatan ekspor Maret disebabkan oleh meningkatnya ekspor nonmigas sebesar 14,86 persen dari US$ 11,41 miliar menjadi US$ 13,11 miliar. Peningkatan ekspor nonmigas Indonesia ditopang oleh bahan bakar mineral sebesar US$ 459,4 juta atau meningkat 32,84 persen dari bulan sebelumnya.
Baca:
Orang Indonesia: Beli Rumah di Australia, Beli Apartemen di Singapura
Istana Bicara tentang Pembangunan Disneyland Boyolali
Presdir BCA: Bangun Infrastruktur Tak Seperti Makan Cabai Rawit
"Kalau dilihat volumenya naik 18,27 persen. Kenaikan nilai lebih besar dari dibandingkan dengan volumenya, menandakan ada peningkatan dari sisi harga di sana," ujarnya dalam laporan ekspor-impor Maret 2017 pada Senin, 17 April 2017.
Sementara itu, ekspor migas juga meningkat 23,56 persen menjadi US$1,4 miliar dari sebelumnya US$1,1 miliar. Kenaikan itu disebabkan oleh peningkatan harga yang terjadi terhadap minyak mentah dan gas pada bulan lalu.
Dari data BPS, ekspor hasil minyak meningkat 59,95 persen menjadi US$ 150,3 juta dan ekspor gas naik 2,94 persen menjadi US$ 613,1 juta.
BISNIS.COM