TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan menghadiri pertemuan musim semi International Monetary Fund (IMF) - World Bank (WB) 2017. Ia akan terbang bersama beberapa pejabat Kementerian Keuangan ke Washington DC, Amerika Serikat, pada Selasa 18 April 2017.
Sri Mulyani mengatakan pertemuan bertaraf internasional yang berlangsung pada 19-24 April 2017 itu akan dihadiri oleh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari seluruh dunia. Pertemuan juga dihadiri lembaga kemasyarakatan internasional, serta akademisi dan kalangan swasta.
Baca: Menteri Keuangan Sebut Penerimaan Negara Bergerak Positif
Dalam pertemuan tersebut Sri Mulyani akan menjalankan tiga kapasitasnya yaitu sebagai Ketua Komite Pembangunan IMF-World Bank anggota negara G-20, dan member country dari WB dan IMF. Dalam kapasitasnya sebagai Ketua Komite Pembangunan IMF-WB, Sri Mulyani akan memimpin sidang para Dewan Gubernur yang mewakili 189 negara anggota Bank Dunia. "Kami akan membahas isu kritis yang dihadapi negara berkembang," kata dia di Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Jakarta, Senin, 17 April 2017. Topik lainnya yang dibahas adalah penurunan komoditas, ketidakpastian ekonomi, serta kesenjangan yang meningkat.
Dalam pertemuan G-20 dan Komite IMF, forum akan membahas perkembangan perekonomian global terkini dan arah kebijakan negara-negara G-20. Mereka juga akan membahas komitmen negara anggota G-20 dalam meningkatkan perekonomiannya.
Selain pertemuan tersebut, Sri Mulyani juga diundang ke berbagai forum internasional untuk membagi pandangannya. Ia juga dijadwalkan menyampaikan pidato dalam acara The United States -Indonesia Society (USINDO) mengenai berbagai hal mulai
dari ketimpangan, program amnesti pajak, hingga pengaruh perubahan iklim.
Baca: Istana Bicara tentang Pembangunan Disneyland Boyolali
Sri Mulyani mengatakan forum tersebut akan menyelenggarakan pertemuan bilateral antar Menteri Keuangan. Pertemuan bertujuan untuk memperkuat kesetaraan kebijakan pertukaran informasi antar negara Automatic Exchange of Information
(AEoI) untuk mengatasi upaya penghindaran pajak. Ia mengatakan akan mendorong agar Indonesia menjadi anggota Financial Action Task Force atau organisasi pemberantas aksi pencucian uang.
Indonesia juga akan menggelar Voyage to Indonesia sebagai ajang promosi pertemuan tahunan WB dan IMF pada Oktober 2018 yang akan digelar di Bali. Sri Mulyani bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan sebagai Ketua Panitia Nasional Pertemuan Tahunan WB dan IMF 2018 dijadwalkan bertemu dengan Managing Director IMF dan Presiden World Bank di penghujung rangkaian pertemuan musim semi tersebut.
VINDRY FLORENTIN