TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar RI untuk Italia Esti Andayani menargetkan pertumbuhan investasi dan perdagangan ekonomi Indonesia-Italia dapat naik 25 persen selama periode tugasnya di Roma. "25 persen itu secara keseluruhan, ya, baik investasi maupun perdagangan," kata Esti di Jakarta, Sabtu 15 April 2017.
Pada 2015 lalu, total nilai realisasi investasi Italia mencapai 97,99 juta dolar AS yang menjadikan Negeri Spageti tersebut investor asing terbesar kesepuluh di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri, volume perdagangan kedua negara mencapai 3,82 miliar dolar AS dengan RI surplus 433 juta dolar AS.
Baca: Ekspor Kopi Robusta Lampung Naik Menjadi Rp 560 Miliar
Esti menuturkan kopi menjadi komoditas pertama yang dipromosikan di Italia. "Kopi kita itu terkenal sekali, lho, di Italia, Eropa, apalagi orang Italia punya kebiasaan minum kopi espresso," kata dia.
Kopi menjadi salah satu komoditas pertanian utama yang diekspor ke Italia dengan nilai US$ 58,8 juta atau ketiga terbesar setelah kelapa sawit (US$ 975 juta), dan resin (US$ 93 juta). Esti mengaku telah menyiapkan beberapa strategi agar eksportir kopi Indonesia melihat peluang di pasar Italia. Salah satunya melalui promosi yang terintegrasi.
Baca: Apa Bedanya Kopi Speciality, Premium, dan Komersil?
"Sebenarnya pameran dan pertemuan bisnis sudah banyak, tinggal bagaimana kita memanfaatkannya sebaik mungkin," kata dia. Esti mencontohkan, Italia menyelenggarakan "World Tourism Expo" setiap tahun, dan Indonesia berpartisipasi aktif di dalamnya.
"Nah, pariwisata ini harus dikemas bukan hanya tempatnya, tapi semuanya, termasuk juga kopinya," kata dia.
Selain bertanggung jawab di Italia, mantan direktur jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri tersebut juga akan menjadi Dubes RI untuk Malta, Siprus, San Marino, dan badan-badan PBB yang berkedudukan di Roma.
ANTARA