TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berencana mewajibkan setiap stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) untuk menyediakan minimal satu fasilitas pengisian bahan bakar gas (BBG). Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, mengatakan SPBU di wilayah Jakarta akan menjadi prioritas. Fasilitas pengisian BBG tersebut berupa dispenser atau nossel gas.
“Kewajiban tersebut berlaku di seluruh SPBU di Indonesia. Tak hanya SPBU milik pengusaha dalam negeri, tapi juga asing,” kata dia di Bank Indonesia, Jakarta, Kamis, 13 April 2017.
Menurut Jonan, realisasinya akan dilakukan bertahap. Di Jakarta, misalnya, fasilitas pengisian BBG harus dibangun dalam waktu 6 bulan. SPBU di Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi diberi waktu 9 bulan, sementara Jawa dan Bali selama 12 bulan. "Ini lagi dilist. Nanti semua SPBU akan punya dispenser atau nossel gas," ungkapnya.
Baca : Jokowi: Sudah Saya Payungi, Investasi Raja Salman Hanya Sedikit
Jonan mengatakan kewajiban untuk membangun fasilitas pengisian BBG merupakan upaya konversi energi. Selama ini upaya konversi tidak berhasil karena stasiun pengisian BBG (SPBG) tak mudah ditemukan. "Ada enggak 200 SPBG? Enggak ada," katanya. Ia optimistis penyediaan SPBG yang lebih banyak dapat mendorong konsumsi gas.
Upaya mendorong penggunaan BBG juga untuk menjaga lingkungan. Gas lebih rendah emisi dibandingkan energi fosil yang selama ini banyak dimanfaatkan untuk transportasi.
Beberapa waktu lalu, Jonan menyatakan pembangunan SPBG di dalam SPBU terkendala lahan. Compressed Natural Gas and City Gas Manager PT Pertamina (Persero), Ryrien Marisa, mengatakan SPBU memiliki area yang kecil. "Jadi kami butuh seleksi SPBU mana yang cukup untuk membangun SPBG," kata dia di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Selasa, 14 Maret 2017.
Ryrien mengatakan SPBG membutuhkan lahan luas. Pelayanan bahan bakar gas (BBG) membutuhkan scrubber, dryer, kompresor, dan termasuk dispender. Gas pun tidak bisa disimpan di bawah tanah layaknya BBM.
Baca : Jasa Marga: Tol Bawen Salatiga Beroperasi Sebelum Lebaran
Jonan sempat mengusulkan untuk menggunakan dispenser mobile. Namun solusi tersebut butuh biaya yang besar. Terkait dengan harga, dia mengklaim harga BBG akan lebih murah. Namun ia mengatakan rumusan harga jual BBG hingga saat ini masih belum rampung.
VINDRY FLORENTIN