TEMPO.CO, Jakarta - Analis saham dari Danareksa Sekuritas, Lucky Bayu Purnomo, menilai kenaikan harga saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk di pasar bursa saham hari ini karena terimbas sentimen positif dari pergantian jajaran direksi Garuda.
Kemarin, rapat umum pemegang saham Garuda mengangkat mantan Direktur Bank Mandiri, Pahala Mansury, sebagai Direktur Utama Garuda menggantikan Arif Wibowo, yang telah menjabat Dirut Garuda sejak 2014. “Sentimen positifnya ialah Pak Pahala Mansury adalah orang yang memiliki reputasi di pengelolaan keuangan,” kata Lucky saat dihubungi Tempo, Kamis, 13 April 2017.
Baca: Jadi Dirut Garuda yang Baru, Ini Riwayat Pahala Mansury
Menurut Lucky, terpilihnya Pahala Mansury dipercaya sebagian besar pelaku pasar membawa emiten berkode saham GIAA itu dalam reputasi yang lebih baik, karena saat ini Garuda juga masih memiliki tanggungan utang korporasi. “Diharapkan direktur yang baru dapat mendorong kiprah Garuda untuk memiliki good corporate governance serta tata kelola keuangan dan aset yang baik, karena utang masih besar,” ucap Lucky.
Berdasarkan pantauan di RTI Business hari ini, saham Garuda dibuka menguat 2 poin atau 0,55 persen ke level Rp 362 per lembar saham dari penutupan Rabu, 12 April 2017, di posisi Rp 360 per lembar saham. Pukul 10.45 WIB, saham Garuda kembali menguat 20 poin atau 5,56 persen ke level Rp 380 per lembar saham.
Baca: Garuda Indonesia Masuk 10 Besar Maskapai Penerbangan Terbaik
Meski demikian, Kepala Riset Bina Artha Securities Reza Priyambada melihat kenaikan saham Garuda tersebut hanya sementara dan perlu dibuktikan, karena pelaku pasar berharap adanya pergantian direksi dapat diikuti dengan kinerja nyata, yakni perbaikan laporan keuangan.
“Kami melihat sementara pasar mengapresiasi. Kembali lagi ke pasar, bisa saja itu bertahan tiga hari karena pasar menanti apa yang dilakukan manajemen, bisa saja bertahan seminggu karena pasar memanfaatkan tertekannya saham Garuda kemarin sehingga melakukan aksi beli,” ujar Reza.
Ia menuturkan, seusai pergantian direksi, tentunya pasar akan menunggu aksi korporasi Garuda untuk memperbaiki reputasi. “Apakah memperbaiki posisi utang, apa melakukan investasi, atau menambah frekuensi penerbangan, sehingga nanti mendapatkan respons positif karena dapat memperbaiki utang,” kata Reza.
DESTRIANITA