TEMPO.CO, Jakarta – Laba PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang diraih selama kuartal I 2017 tercatat sebesar Rp 2,32 triliun, tumbuh 8,5 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Laba bersih tersebut terbentuk oleh pendapatan bunga bersih (NII) yang naik 12,3 persen dari Rp 6,91 triliun pada kuartal I 2016 menjadi Rp 7,76 triliun pada kuartal awal 2017. Selain itu, perolehan laba ditopang pendapatan nonbunga, yang naik 14,25 dari Rp 1,96 triliun menjadi Rp 2,23 triliun.
Baca: Kredit Infrastruktur BNI Tahun Lalu Rp 86,3 Triliun
“Kenaikan laba tersebut juga ditopang oleh fungsi intermediasi BNI yang tetap solid dalam menyalurkan pembiayaan ke sektor-sektor ekonomi produktif, terutama infrastruktur. Kredit BNI tercatat tumbuh 21,4 persen secara year on year menjadi sebesar Rp 396,52 triliun,” kata Direktur Utama BNI Ahmad Baiquni dalam paparan publik di kantor pusat BNI, Jakarta, Rabu, 12 April 2017.
Dia menambahkan, pembiayaan pada sektor infrastruktur merupakan pilihan terbaik karena, selain turut mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat dan memperluas pembangunan infrastruktur, memberikan manfaat bagi bisnis BNI.
”Dengan menyalurkan kredit ke infrastruktur, BNI memperoleh peluang pengembangan bisnis penting dari supply chain financing dari hulu ke hilir, sehingga memunculkan sumber-sumber pendanaan baru dan fee based income baru dari segmen korporat, antara lain dari syndication fee, trade finance, garansi bank hingga cash management fee,” katanya.