TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengatakan desa-desa sudah mulai mendeklarasikan produk unggulan mereka dalam program produk unggulan kawasan pedesaan atau Prokades. ”Pandeglang kemarin declare, salah satu prokadesnya itu jagung,” kata Eko di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Selasa, 11 April 2017.
Eko menyatakan Pandeglang akan menanam jagung di atas lahan sekitar 200 ribu hektare. Bibit jagung diperoleh dari bantuan Kementerian Pertanian dan Pemerintah Kabupaten Pandeglang. Selain Pandeglang, daerah lain, seperti Dompu, Nusa Tenggara Barat, juga menanam jagung.
Baca: Kemendes Prioritaskan Ini untuk Kemajuan Desa 2017
Eko Putro mengungkapkan, Dompu awalnya tak menanam jagung. Namun, setelah menerapkan Prokades, produksi jagung bisa mencapai 250 ribu ton dalam setahun. Masyarakat mendapatkan pemasukan sebesar Rp 750 miliar, hanya dalam satu kali masa tanam.
Kemendes akan membangun embung agar masyarakat bisa menanam jagung sebanyak tiga kali dalam setahun. “Saya harap nanti pendapatan masyarakat bisa sampai Rp 2,3 triliun (per tahun),” ucap Eko.
Adapun anggaran Prokades, Eko Putro menjelaskan, sudah ada, tapi belum terkelompokkan. Maksudnya adalah ada perbedaan antara sektor produksi masyarakat desa dan pasca-panennya. “Jadi ada jaminan harganya tak jatuh, karena ada gudangnya.”
Simak: Dorong Pariwisata, BKPM: Jin Air Siap Terbang ke Lombok
Model-model pembangunan desa, seperti di Dompu, Maros, dan Gorontalo, akan dijadikan gerakan nasional sehingga nantinya diharapkan ada akselerasi pertumbuhan ekonomi di desa.
DIKO OKTARA