TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak bervariasi pada perdagangan hari ini, menyusul meningkatnya kekhawatiran risiko geopolitik di kawasan Asia. Harga minyak mentah dunia yang dilaporkan menguat tadi malam diprediksi akan berdampak positif pada perdagangan saham sektor energi.
Analis First Asia Capital, David Sutyanto mengatakan sentimen pasar dari kawasan Asia akan digerakkan oleh data inflasi Cina Maret 2017 yang diperkirakan naik 1,1 persen (year on year).
"Dari domestik, sentimen pasar lebih akan dipengaruhi oleh antisipasi pasar atau rilis laba kuartal satu 2017 sejumlah emiten sektoral," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Selasa, 11 April 2017. David menuturkan IHSG hari ini diprediksi bergerak kisaran level 5.620 hingga 5.680, dan berpeluang terjadi rebound terbatas.
Baca: Laju IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini
Dia berujar sejak awal pekan lalu, perdagangan saham berlangsung kurang bergairah. Hal itu disebabkan pemodal cenderung melakukan aksi ambil untung di tengah meningkatnya risiko geopolitik kawasan Asia.
Koreksi tercatat terjadi di sejumlah komoditas tambang dan perkebunan yang juga ikut menekan harga sejumlah saham sektoral yang berbasis komoditas. IHSG keseluruan akhirnya ditutup koreksi 9,187 poin atau 0,16 persen, yaitu di level 5.644,299.
Baca: Harga Emas Turun Dipicu Aksi Ambil Untung
Selanjutnya, nilai transaksi di pasar reguler tercatat menyusut menjadi Rp 4,8 triliun atau di bawah rata-rata harian pekan lalu yang mencapai Rp 5,83 triliun.
"Aksi ambil untung kemarin lebih dipicu sentimen negatif pasar kawasan Asia menyusul langkah Amerika Serikat (AS) mengirimkan kapal perangnya mendekati perairan Korea," ujar David.
Menurut dia, langkah AS ini menambah kekhawatiran peningkatan ketegangan geopolitik di kawasan Asia, setelah akhir pekan lalu mereka menembakkan rudalnya ke Suriah.
GHOIDA RAHMAH