Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Rasanya Bersama Waitress Hooters Jakarta

Editor

Sugiharto

image-gnews
Hooters Girl di Hooters Jakarta. Fortune/Hooters Jakarta
Hooters Girl di Hooters Jakarta. Fortune/Hooters Jakarta
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - KETAWA ngakak teman saya begitu tahu saya baru saja mengunjungi Hooters Jakarta. Segera ia menanyakan pengalaman saya di restoran baru berlogo burung hantu di Kemang Square, Jalan Ampera Raya Nomor 5, Jakarta Selatan, itu pada Kamis siang, 6 April 2017.

“Gimana, udah pegang-pegang waitress belum?” katanya sambil terbahak. “Ah, nggak ngajak-ngajak.”

Itu komentar teman setelah saya ke Hooters. Sebelumnya, ada pesan dari teman lain yang mendengar rencana saya ke Hooters. Dia bercerita bahwa di sana pelayannya semua cewek berusia awal 20-an tahun dengan penampilan seksi nan memesona sehingga mengundang syahwat.

Yah, cerita tadi sebenarnya persis yang muncul di media sosial dan obrolan ringan teman-teman pria lainnya. Kalau teman wanita, kebanyakan menunjukkan gesture tak tertarik lantaran Hooters dianggap terlalu mengeksploitasi tubuh perempuan. Namun, ada kesamaan dari semua komentator, yakni mereka belum pernah menjadi tamu Hooters Jakarta.


Foto Tempo/Susan

Begitu saya melewati pintu Hooters yang dijaga dua petugas berbadan kekar, terlihat sebagian para tamu adalah wanita. Ada dua perempuan pelajar sekolah menengah duduk mengitari meja kecil. Juga beberapa ibu bercanda sambil melihat anak mereka yang lari-larian. Tapi sebagian adalah pria dan wanita berpakaian rapi kantoran.

Tak lama setelah saya duduk, empat waitress meminta izin kepada pengunjung di depannya untuk menari. Berbarengan mereka menari sampai lagu tuntas. Rupanya memang ada sesi menari bersama ketika diputar lagu-lagu tertentu. 

“Ada 24 tarian yang mereka harus hafal. Dan mereka memang suka menari,” ujar Sherry Suradji, General Manager Hooters Jakarta, kepada Tempo.


Sheery Suradji. Foto Tempo/Tempo

Terdapat 15 layar televisi flat di dinding ruangan restoran Hooters. Semuanya menampilkan program olahraga, dari sepak bola sampai tarung bebas, liga baseball, sampai golf. Tampak jelas konsep Hooters Jakarta adalah restoran yang mengaet tamu mayoritas pria dan menyebarkan gaya hidup sehat.

Bangunan satu lantai yang tak begitu luas tersebut dilengkapi plakat larangan pengunjung merokok atau vaping. “Di Bangkong ada tempat buat merokok,” kata Sherry.

Sembilan waitress bekerja mengenakan busana ketat. Kaos tanpa lengan warna putih berlogo Hooters dan celana pendek oranye. Tapi, tak bisa dibilang celana super pendek yang membuat pantat bagian bawah terlihat, seperti model celana gemes. Malah ada satu pramusaji yang celananya agak longgar dibandingkan yang lain.

Secara fisik mereka bertubuh seragam: langsing dengan tinggi sekitar 156 centimer usianya awal 20-an tahun. Kuku para Hooters Girls, begitu para waitress disebut, rapi tapi tak panjang serta tanpa pewarna. Mereka juga mengenakan stocking. Mayoritas berambut lurus panjang sepunggung. Hanya satu yang pendek sepundak. 


Hooters Girls Jakarta menari pada Kamis, 6 April 2017. Foto Tempo/Jobpie S

Hooters menyebutnya sebagai tubuh proporsional, yakni tak ada bagian tubuh yang terlihat melebihi proporsi bagian tubuh lainnya. Standar ini yang membuat para pramusaji tidak terlihat sensual dan mengumbar lekuk-lekuk tubuh. “Cuma saya yang badannya boleh nggak proporsional,” ucap Ali, wakil Sherry, sambil melenggok menirukan gaya wanita.

Menurut Ali, standar busana waitress berbeda di tiap negara. Di Amerika Serikat, negeri asal Hooters, kaos tank topnya memang lebih rendah di bagian depan. Namun, di Bangkok, Thailand, ukurannya ditinggikan meski masih terlihat sedikit payudara bagian atas. “Di sini, ukuran bagian depannya lebih tinggi 3 centimeter daripada Bangkok.”

Gambaran busana ini tak muncul di media sosial yang lebih banyak mengesankan Hooters Girls Indonesia mengumbar lekukan tubuh. “Yang di medsos itu bukan foto di Indonesia. Itu waiters di Bangkok,” kata Sherry, perempuan langsing yang mengenakan blouse hitam tanpa lengan. 

Hooters Indonesia menetapkan standar baku atau standard operating procedure (SOP) bagi pramusaji untuk mengantisipasi tamu yang bisa dikategorikan melakukan pelecehan. Waitress dilarang memegang tubuh tamu meski hanya ingin terlihat akrab. Namun, tamu bisa saja secara natural memegang tangan waitress, misalnya ketika melakukan pemesanan. Toleransi terhadap tamu pada akhirnya disesuaikan dengan kenyamanan dan persepsi waitress.

“Kalau Hooters Girls merasa itu berlebihan dan melecehkan bisa langsung melapor kepada petugas keamanan atau manajer jaga,” kata Sherry. “Kami akan menarik waitress dari situ lalu petugas keamanan mempersilakan tamu itu untuk keluar.”


Hooters Girl dan sambal andalan

Masih ada aturan lain. Pramusaji dilarang sembarangan menerima kartu nama tamu kecuali itu ditujukan untuk petugas manajemen yang diserahkan sesegera mungkin. “Ada sanksi untuk mereka jika diam-diam menerima business card dari tamu.”

Sherry menyebut tak banyak kejadian tamu yang dinilai tak sopan kepada Hooters Girls sejak Hooters beroperasi 24 Maret 2017. Dia tak mau menyebutkan berapa kejadian buruk tersebut. Namun, seorang waitress bernama Ratu mengaku dirinya tidak pernah mengalami perlakuan negatif dari tamu. Ratu juga menyatakan tidak tahu siapa rekannya yang pernah mengalaminya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Itu semua dilakukan demi kredibilitas Hooters. Sejak awal calon Hooters Girls sudah dijelaskan secara detil. Soal tarian bersama di tengah kerja, Sherry menerangkan, ada sejumlah calon waitress yang memutuskan keluar setelah tahu bahwa harus menari di depan para tamu.


Rizal Djarot, Kitchen Maager Hooters Jakarta. Foto Tmpo/Susan

Menurut Ratu, yang sebelumnya bekerja dengan busana muslimah di kantor parlemen Serang, Banten, ada beberapa pendaftar yang tak mau melanjutkan seleksi karena harus berpakaian ketat di Hooters. Ratu bukan newbie di bidang restoran karena dia pernah bekerja sebagai petugas marketing di beberapa tempat di bilangan Kuningan, Jakarta. “Buat saya nggak masalah dengan pakaian seperti ini,” ucapnya.

Manajemen Hooters mematok kepribadian sebagai syarat penting sebagai Hooters Girls, tentu tanpa menghilangkan sisi fisik yang menarik. Kepribadian yang diharapkan adalah ceria, supel, serta profesional. Pramusaji dituntut berkomunikasi dengan baik untuk menimbulkan rasa nyaman para tamu. Bukan genit.

“Ini minumnya, biar nggak haus,” kata seorang Hooters Girl sambil menyorongkan segelas es teh ke meja saya.


Half and Full Ribs Barbecued di Hooters. Foto Tempo/Jobpie S

Untuk menepis kesan mengekspolitasi perempuan, Hooters pun menggandeng kemitraan dengan sejumlah organisasi perempuan, termasuk yang peduli terhadap pasien kanker payudara. Menjelang pembukaan, manajemen Hooters aktif berkomunikasi dengan masyarakat, tokoh agama, dan organisasi kemasyarakatan setempat.

Bahkan, sebelum Hooters dibuka diadakan selametan yang dihadiri warga dan tokoh masyarakat. “Kami kulo nuwun, permisi, mau jualan,” kata Sherry. 

Menilik dari pengunjungnya sejak dibuka, Hooters lebih menyerupai tempat makan keluarga. Lampu terang dan para pramusaji yang lebih terlihat sporty ketimbang sensual menguatkan kesan itu. Menurut Sherry, pada akhir pekan banyak pasangan datang bersama anak-anak mereka. “Bahkan, pada Rabu kemarin ada anak diajak ke mari sampai malam,” tuturnya. 


Naked Wings Hooters

Pengalaman Tempo tak menguatkan kesan bahwa Hooters “menjual” waitress seksi seperti yang dikabarkan di luaran. Terus, apa yang dijagokan Hooters sebagai pendatang baru?

“Ya, kami jualan makanan,” kata Ali, tangkas. Dia menyebut konsep sporty dan bugar pada Hooters mirip dengan restoran Score! yang pernah dibuka di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan.

Maka sebelum obrolan santai dengan awak Hooters, sejumlah wartawan yang diundang pada Kamis siang itu disuguhi sejumlah menu andalan. Kitchen Manager Rizal Djarot turun tangan menghidangkan sambil menerangkan macam-macam topping dan saus.

Hooters menjagokan masakan chichen wing khas bumbu Amerika, selain burger dan iga panggang. Ayam segar yang dimasak, bukan hasil frozen. Menurut Rizal, pembekuan dalam waktu tertentu bisa memunculkan warna biru pada ayam. Sebenarnya tak ada masalah dengan wrna itu, tapi masyarakat Indonesia tidak menyukai tampilan tersebut. 


Hooters Gilrs Jakarta ada Kamis, 6 April 2017. Foto Tempo/Susan

Untuk mendekatkan rasa masakan dengan lidah orang Indonesia, Rizal membuat aneka sambal khas Indonesia. “Ini sambal sampingan, tidak menjadi topping atau rasa makanan,” ucap Rizal. “Antara lain sambal bawang dan sambal bajak.”

Sejatinya, Hooters bukan pionir menu sayap ayam goreng bumbu dan saus khas Amerika. Restoran Wing Stop sudah lebih dulu hadir di Indonesia. Namun, Hooters membuat menu chicken wing menjadi lebih beraneka.

Iga panggang dengan curly fries alias kentang goreng berulir berasa manis kecut seperti di negeri asalnya. “Dipanggang dua jam, tapi yang lama adalah marinated atau merendam daging dengan bumbu,” kata Rizal.

Walau belum genap sebulan beroperasi, Hooters Indonesia memikirkan membuka cabang baru di Jakarta. Sherry mengatakan, wilayah Jakarta atau Jabodetabek yang begitu luas tak mungkin dilayani oleh satu restoran di Kemang. Untuk memudahkan jangkauan pelanggan, Hooters melirik sejumlah lokasi di Jakarta. 

Sherry tak mau banyak bicara tentang rencana bisnis itu, termasuk pembukaan Hooters Malaysia yang masih dalam penjajakan. Yang pasti, tak lama lagi Hooters Jakarta akan menggelar grand launching yang meriah. April atau Mei? “Tunggu saja, pasti seru,” ujar Sherry.

Namun, Sherry tak mau membuat para wartawan menunggu terlalu lama untuk selfie atau bersama-sama berfoto dengan Hooters Girls bertubuh langsing proporsional berbalut seragam putih-oranye ketat nan sporty.

JOBPIE SUGIHARTO 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah 50 Restoran Terbaik Asia 2024

17 hari lalu

Restoran Sezanne Tokyo. Instagram/Sezannetokyo
Inilah 50 Restoran Terbaik Asia 2024

Acara penghargaan restoran terbaik Asia ini diadakan pada Selasa malam, 26 Maret 2024 di Seoul di Grand InterContinental Seoul Parnas.


PPKM Seluruh Indonesia Diperpanjang, Ini Daftar Lengkap Poin Aturannya

10 Mei 2022

Petugas Satpol PP melakukan razia masker di depan Stasiun Klender, Jakarta, Selasa, 10 Mei 2022. Pemerintah memastikan akan terus memperpanjang masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) se-Indonesia hingga waktu yang belum ditentukan. Untuk PPKM Jawa-Bali diperpanjang hingga 23 Mei 2022. TEMPO/Muhammad Hidayat
PPKM Seluruh Indonesia Diperpanjang, Ini Daftar Lengkap Poin Aturannya

Terdapat beberapa poin penting dalam aturan terbaru mengenai perpanjangan PPKM se-Indonesia.


Dinas Pariwisata Sebut Artis Top Dilarang Live Music di Restoran & Kafe, Sebab..

27 Agustus 2020

Ilustrasi wanita ke kafe usai bekerja. shutterstock.com
Dinas Pariwisata Sebut Artis Top Dilarang Live Music di Restoran & Kafe, Sebab..

Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta' Gumilar Ekalaya menjelaskan larangan mendatangkan artis top ke restoran & kafe.


Asosiasi Restoran Amerika Rilis Pedoman Operasional Baru

30 Mei 2020

Ilustrasi pelayan membersihkan meja restoran. Shutterstock
Asosiasi Restoran Amerika Rilis Pedoman Operasional Baru

Pedoman baru operasional restoran selama wabah corona ini berlaku untuk pemilik, pegawai, dan pengunjung.


Uniknya Physical Distancing di Restoran, Pakai Topi Bersungut

18 Mei 2020

Ilustrasi wanita menikmati makanan di restoran. Unsplash/Pablo Merchan
Uniknya Physical Distancing di Restoran, Pakai Topi Bersungut

Pengelola restoran berkreasi dengan tetap menerapkan physical distancing atau jarak antar-individu.


Menikmati Nuansa Vintage di Legend Coffee Malioboro

18 Maret 2019

Legend Coffee. TEMPO | Muh. Syaifullah
Menikmati Nuansa Vintage di Legend Coffee Malioboro

Legend Coffee, sebuah tempat kongkow asik di tengah Kota Yogyakarta, berdekatan dengan kawasan Malioboro.


Hari Raya Imlek, Coba Menu Kantonis di Restoran Hakkasan

5 Februari 2019

Beef Merlot di Hakkasan Jakarta, Hotel Alila SCBD Jakarta. (dok. Hakkasan Jakarta)
Hari Raya Imlek, Coba Menu Kantonis di Restoran Hakkasan

Restoran Hakkasan bertempat di lantai 25 dan 26 Hotel Alila SCBD dan baru dibuka pada Jumat, 8 Februari 2019.


15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

14 Oktober 2018

ilustrasi kebakaran. Tempo/Indra Fauzi
15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

Sebanyak 15 kamar indekos di Jalan Lebak RT8 RW8 Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu pagi ludes akibat kebakaran.


Ketahui Rasa Gelato yang Rentan Mengandung Rum dan Alkohol

1 Oktober 2018

Gelato di restoran Iceberg Caffe Pizza and Gelato di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. TEMPO | Rini K
Ketahui Rasa Gelato yang Rentan Mengandung Rum dan Alkohol

Restoran Iceberg Caffe Pizza and Gelato ini sengaja menyesuaikan pakem rasa gelato dengan penduduk Indonesia yang sebagian besar muslim.


Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

12 Agustus 2018

Petugas Satpol PP memeriksa bilik panti pijat saat menggelar razia di Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta, 25 Januari 2016. Razia ini dilakukan untuk mencegah terjadinya praktik prostitusi di wilayah tersebut. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

Tiga panti pijat yang telah digerebek pemerintah DKI ternyata masih beroperasi, yakni griya-griya pijat di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.