TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menargetkan penyelesaian proyek kereta Bandara Adi Soemarmo tuntas pada 2018. Presiden Joko Widodo yang hadir dalam acara peletakan batu pertama (groundbreaking) menyatakan pembangunan sarana transportasi akan langsung dimulai.
"Terminalnya juga segera dimulai oleh Angkasa Pura I. PT Inka langsung mengerjakan keretanya di Madiun," kata Jokowi dalam siaran pers yang diterima Tempo, Sabtu, 8 April 2017.
Baca Juga: Jokowi Resmikan Groundbreaking Kereta Bandara Adi Soemarmo
Ihwal pembebasan lahan yang kerap menjadi masalah dalam proyek infrastruktur, Presiden mengajak kepala daerah ikut membantu. Secara langsung Jokowi mengatakan pembebasan lahan jadi tanggung jawab bupati dan wali kota.
Jokowi meminta kepala daerah mesti siap menyelesaikan pembebasan lahan. Pasalnya, Indonesia sudah tertinggal dibanding negara lain dalam hal infrastruktur. "Masyarakat harus paham dan memberikan dukungan penuh. Pembebasan lahan harus cepat karena untuk kepentingan rakyat," katanya.
Kehadiran kereta bandara, Presiden melanjutkan, bertujuan agar transportasi massal di Indonesia berjalan efisien. Berkaca kepada negara lain, Jokowi ingin transportasi massal terintegrasi. "Di banyak negara maju, dari bandara langsung ada kereta mau ke mana saja. Masyarakat punya pilihan beragam."
Simak Pula: Budi Karya Minta Ada Stasiun Kereta di Bandara Adi...
Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan Terminal Bandara Adi Soemarmo akan diperluas. Saat ini terminal bandara memiliki luas 13 ribu meter persegi. Ke depan luasnya akan menjadi 26 ribu meter persegi dengan kapasitas 1.525.013 penumpang per tahun. "Akan dikembangkan secara bertahap dalam dua tahun," kata dia.
Ikut mendampingi Presiden Jokowi dalam acara groundbreaking, yakni Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Lalu Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
ADITYA BUDIMAN