TEMPO.CO, Jakarta - Survei Bank Indonesia mencatat porsi pendapatan masyarakat yang digunakan untuk konsumsi pada Maret 2017 turun 0,1 persen dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 66,2 persen. Porsi tabungan terhadap pendapatan juga turun 0,1 persen menjadi 19 persen.
"Porsi pembayaran cicilan pinjaman terhadap pendapatan tercatat meningkat 0,2 persen dari bulan sebelumnya menjadi 14,8 persen," tulis BI dalam survei yang dirilisnya, Jumat, 7 April 2017.
Baca:
BPK Endus Pemborosan di Proyek Energi
Wall Street Menguat di Tengah Data Pekerjaan Positif
Di sisi lain, menurut survei BI, konsumen memperkirakan jumlah tabungan dan pinjaman pada enam bulan mendatang atau September masih meningkat. Namun, kenaikan tersebut sedikit lebih rendah dibandingkan hasil survei BI di bulan sebelumnya.
Peningkatan itu tercermin dari indeks perkiraan jumlah tabungan enam bulan mendatang yang turun 1,1 poin dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 113,2. Adapun indeks perkiraan posisi pinjaman enam bulan mendatang juga turun 3,7 poin menjadi 155,6.
Simak:
Kuartal I, Kementerian PUPR Serap 9,59 Persen Anggaran
2017, Taspen Targetkan Aset Rp 3,3 Triliun
BI juga merilis surveinya yang menyatakan bahwa optimisme konsumen pada Maret 2017 meningkat. Kenaikan tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan lalu yang naik menjadi 121,5, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 117,1.
"Peningkatan IKK tersebut bersumber dari kenaikan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) sebesar 3,5 poin menjadi 108,7 dan kenaikan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) sebesar 5,3 poin menjadi 134,4," tulis BI dalam survei konsumen yang dirilisnya hari ini.
ANGELINA ANJAR SAWITRI