TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak dunia berakhir lebih tinggi untuk hari ketiga berturut-turut pada Kamis atau Jumat pagi WIB, 7 April 2017, meskipun Amerika Serikat melaporkan persediaan minyak mentahnya meningkat.
Harga minyak mentah telah berbalik naik (rebound) dari penurunan tajam pada awal Maret, ketika mereka berada di bawah tekanan upaya-upaya pemotongan produksi oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Baca:
Awasi Laut, Menteri Susi Gunakan Satelit Inggris Senilai Rp 133 M
Gandeng DIMO, Perusahaan Yusuf Mansyur Kembangkan Fintech
PLN Siapkan Belanja Modal Rp 120 T untuk Pembangkit dan Transmisi
Para analis mengatakan investor akan tetap berhati-hati tentang kenaikan persediaan minyak mentah AS baru-baru ini. Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan dalam laporan mingguannya pada Rabu, 5 April 2017, bahwa cadangan minyak mentah AS naik 1,6 juta barel pekan lalu, jauh di atas konsensus pasar untuk penurunan 435.000 barel.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, bertambah 0,55 dolar AS menjadi menetap di 51,70 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent Nort Sea untuk pengiriman Juni, naik 0,53 dolar AS menjadi ditutup pada 54,89 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. Demikian laporan Xinhua.
ANTARA